REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah akan mengumumkan hasil penelitian tentang kandungan bakteri pada susu formula yang dilakukan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hari ini.
"Kalau tidak berubah, nanti diumumkan tanggal 8 Juli atau hari ini di Kemenkominfo, pukul 10.00 WIB," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih usai pelantikan pejabat eselon I dan II di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (5/7).
Menkes menyebut pihaknya akan mengumumkan segala aspek dalam penelitian itu, mulai dari pengambilan sampel hingga jalannya penelitian.
"Kami sudah siap. Kami akan berikan merek-merek produk yang kita periksa, terus hasilnya bagaimana dan dimana kami mengambil sampelnya, bagaimana memeriksanya, itu ada semua (di hasil penelitian)," ujar Menkes.
Kontroversi susu formula berbakteri terjadi sejak diumumkan penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) tentang bakteri Enterobacter sakazakii pada 2006 dan menemukan kontaminasi bakteri tersebut pada beberapa merek susu formula.
Namun IPB menolak mengumumkan merek susu formula yang tercemar bakteri tersebut meskipun MA telah memerintahkan agar nama susu formula itu diumumkan.
MA memerintahkan agar IPB membuka sampel penelitiannya atas gugatan yang diajukan oleh pengacara David Tobing yang merasa resah karena bakteri E Sakazakii diketahui bisa memicu radang selaput otak atau meningitis yang mematikan.
Terkait kasus tersebut, Kemenkes dan BPOM melakukan penelitian surveilans terhadap seluruh merek susu formula untuk menentukan ada tidaknya kandungan bakteri di susu-susu tersebut selama enam.