Rabu 06 Jul 2011 16:26 WIB

Nah Lho...Sekjen HKTI Dorong Petani untuk Berpolitik

Fadli Zon
Foto: m.komhukum.com
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pimpinan Prabowo Soebianto, Fadli Zon mengatakan bahwa petani harus berpolitik. "Berpolitik tidak harus berada dalam lingkaran partai politik (parpol), sebab kalau tidak berpolitik petani akan menjadi korban para politisi," kata Fadli ketika berbicara dalam lokakarya nasional "Pemberdayaan Potensi Keluarga Tani Untuk Pengentasan Kemiskinan" di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rabu.

Menurut dia, politik para petani bertujuan untuk menggunakan hak-haknya sebagai petani sekaligus agar ada pembelaan. Oleh karenanya, petani harus ikut berpolitik jika tidak ingin menjadi korban terutama oleh para politisi.

Ia mengemukakan, kebijakan pemerintah di bidang pertanian masih jauh dari harapan sehingga berdampak pada lambannya keluarga petani yang dientaskan dari jurang kemiskinan.

Sebenarnya, kata Fadli, pemerintah bukan tidak mampu untuk memajukan sektor pertanian. Hanya saja, kebijakan di sektor pertanian saat ini salah arah.

Apalagi, lanjutnya, secara garis besar kebijakan pemerintah yang tertuang dalam APBN tidak terlihat sama sekali adanya keberpihakan pemerintah terhadap petani. APBN, katanya, justru lebih banyak digunakan untuk gaji pegawai dan pembiayaan lain-lain yang tidak penting, seperti studi banding alias pelesir ke luar negeri dan pembangunan-pembangunan gedung yang tidak mendesak.

Menyinggung tingginya angka impor berbagai kebutuhan pokok, Fadli Zon mengatakan, sebenarnya bukan bangsa Indonesia tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan rakyat. "Kita mampu mencukupi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya sudah mencapai ratusan juta jiwa ini, tapi karena dari kegiatan impor itu ada rente (komisi), sehingga menjadi rebutan terutama dari para elit politik," tegasnya.

Ke depan, lanjut Fadli, koperasi petani ini harus dihidupkan kembali dan dikembangkan lebih besar lagi, agar semua kebutuhan petani bisa tercukupi, sehingga tidak bergantung pada salah satu pihak saja.

Ia mencontohkan, koperasi yang khusus menangani masalah pupuk atau bibit (benih) berbagai jenis tanaman. "Kalau semua kebutuhan petani bisa dicukupi sendiri, petani tidak perlu bergantung pada pihak lain, seperti distributor pupuk atau benih," ujarnya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement