REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPP Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika mengatakan pengendali M Nazaruddin menetapkan tiga target utama. "Target dari semua ini ada tiga. Satu Partai Demokrat harus rontok, kedua popularitas SBY harus jeblok, dan Anas harus gagal sebagai anak muda yang berpotensi. Itu yang ditargetkan," katanya saat ditemui, Rabu (6/7).
Ia menyakini apa yang dilakukan Nazar sebagai tindakan di luar kebiasaan. Apa yang dikatakan Nazar selama ini justru menjadi kebohongan besar. Pasek mengaku sudah mengumpulkan dokumen fakta statement Nazar yang diindikasikan tidak benar.
Sebagai contoh uang yang mengalir ke Badan Anggaran (Banggar) selalu berubah. Awalnya disebutkan Rp 9 miliar, lalu berubah menjadi Rp 8 miliar. Dana yang disebut diterima Anas Urbaningrum pun ikut berubah dari mulai Rp 7 miliar menjadi Rp 2 miliar dan berubah lagi menjadi Rp 4 miliar. "Bagaimana uang itu berubah setiap saat," katanya menerangkan.
Menurutnya, semua yang dikatakan Nazar tidak ada bukti konkret. BBM yang dilontarkan Nazar pun bukan fakta. BBM terakhirlah yang dinilainya sudah keterlaluan dan berlebihan karena sudah menyebut sejumlah nama. "Kami yakin ini bukan permainan Nazar seorang. Ada di belakang itu ikut bermain sehingga PD menjadi korban," katanya.
Ia pun sedikit menyesalkan izin yang diberikan fraksi kepada Nazar untuk berobat ke Singapura. "Kita begitu percaya ketika dia minta izin berobat ke Singapura. Kalau sudah tersangka pasti tidak diizinkan oleh fraksi. Dampaknya, kita jadi korban luar biasa," katanya menandaskan.