Selasa 05 Jul 2011 20:23 WIB

Tak Menyangka Ada Tetangga Diduga Teroris, Penggerebekan oleh Densus 88 Kejutkan Warga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penggerebekan rumah milik terduga teroris, Ali Muhammad Akbar, oleh anggota Detasemen Khusus 88 Polri di Kampung Baru RT 6/10, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Selasa (5/7) siang, sempat mengejutkan warga.

Sadiyah (45), warga yang tinggal persis di depan rumah Ali Muhammad Akbar, benar-benar tidak menyangka jika salah satu tetangganya diduga terlibat aksi terorisme.

"Saya tidak percaya kalau Ali yang sehari-hari biasa dagang mainan dan buku serta membuka pengobatan terapi bekam adalah teroris," ujar Sadiyah di lokasi kejadian, usai penggerebekan.

Sadiyah menuturkan, keluarga Ali termasuk yang tertutup dengan warga lainnya. "Sangat jarang sekali keluarga Ali yang membuka pengobatan terapi bekam keluar dari rumah hanya untuk sekedar berkelakar dengan warga lainnya," tuturnya.

Sementara Umi, panggilan warga terhadap istri Ali, kata Sadiya, keluar untuk seperlunya saja.  Sadiyah mengatakan pernah sekali bertemu dan bercengkerama dengan Umi, tapi pembicaraan saat itu hanya sebatas pengobatan yang dilakukannya.

Seisi rumahnya juga dirasa Sadiyah tidak ada yang mencurigakan. "Dalam rumahnya biasa aja, sama saja seperti rumah kita," terangnya.

Warga lainnya, Diyah, juga mengaku terkejut ketika menyaksikan banyak polisi masuk ke rumah bercat putih dengan pagar cokelat milik Ali. Sama seperti Sadiyah, dia mengaku tidak menyangka jika Ali yang tinggal di samping rumahnya, salah satu terduga teroris.

"Saya tidak pernah ngobrol sama keluarganya, orangnya tertutup," katanya.

Sementara Jamin, saksi mata penggerebekan mengatakan sejumlah anggota Densus 88 mengepung rumah bercat cokelat tersebut. Rumah milik Ali berada dalam gang berukuran dua meter.

"Saya tahunya ketika Densus sudah di dalam rumah. Di luar gang sudah banyak Densus bawa senjata pakai rompi hitam, sebagian mengenakan penutup kepala dan saya tidak boleh masuk gang," tuturnya.

Densus kemudian meminta Jamin menjadi saksi penggerebekan. Saat dilakukan penyisiran, Densus langsung menuju sebuah lemari pakaian yang terletak didekat ruang makan rumah Ali.

Saat itu istri Ali yang biasa dipanggil Umi berada di luar rumah. "Anak dan istrinya 'dikeluarin' dulu, Densus masuk langsung membongkar lemari seperti lemari anak," ujarnya.

Dalam lemari berukuran sekira 2 X 1 meter, Densus menemukan senjata laras panjang berikut peluru yang sudah terpasang dibungkus celana jeans.

Ia mengatakan, istrinya Ecim Koraesin (33) dan dua nakanya, Syafira Husnul (12) dan Hawwa Qoritartila (6) menangis saat Ali Muhammad Akbar dibawa oleh anggota Densus 88.

Setelah penggerebekan tersebut, istri Ali menutup rapat pagar dan pintu rumahnya. Keadaan di dalam rumah tampak gelap tanpa aktivitas.

Sebelumnya, anggota Detasemen 88 Mabes Polri menyergap rumah terduga teroris, Ali Muhammad Akbar, di Kampung Baru RT.6/10, Kembangan Utara, Jakarta Barat.

Penyergapan dilakukan anggota Densus 88 bersenjata lengkap pada Selasa siang sekitar pukul 14.30 WIB. Dalam penyergapan itu, Densus menangkap Ali Muhammad Akbar (31) di rumahnya dengan barang bukti senjata laras panjang berikut 10 butir peluru sudah terpasang yang dibungkus celana jeans.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement