REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan berbagai hal yang disampaikan mantan bendahara umum partainya, Muhammad Nazaruddin, terkait kasus dugaan suap itu sudah mencederai pihak-pihak internal yang dituduhnya. Kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/7), Ibas mengemukakan apa yang disampaikan Nazaruddin melalui layanan pesan singkat (SMS) maupun BlackBerry Messenger (BBM) tersebut sudah terlalu jauh sehingga memancing reaksi rekan-rekannya di Partai Demokrat.
"Semua pernyataan (Nazaruddin) baik melalui SMS maupun BBM sangat mencederai Partai Demokrat, terutama orang-orang yang ditudingnya," ujar Ibas.
Dikemukakannya pula bahwa Nazaruddin adalah seorang politisi dan bukan "penyanyi". Namun, semua "nyanyian" Nazaruddin tersebut sungguh tidak enak didengar dan tidak nyaman bagi pihak-pihak yang dituduhnya sebagaimana informasi yang selama ini beredar di media massa.
Ibas menegaskan bahwa dirinya sangat menghargai kebebasan berpendapat dan berdemokrasi. Tapi, ia menambahkan, sangat tidak baik juga apabila seseorang yang dibutuhkan keberadaannya dalam penegakan hukum mengutarakan informasinya di forum yang tidak tepat. "Karenanya, lebih baik Nazaruddin pulang dan mengutarakan segala sesuatu yang diketahuinya secara terang benderang di depan penegak hukum. Karena, kita tidak ingin terus dihakimi, divonis media," ujarnya.
Saat ditanya bahwa Nazaruddin tidak percaya pada penegak hukum, Ibas mengatakan penegak hukum adalah panglima terdepan. Apabila semua yang dikatakan Nazaruddin itu benar, maka Partai Demokrat juga akan menuntut keadilan.