REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mudahnya dunia barat memberikan tekanan melalui aksi militer menandakan ketiadaan sistem pertahanan dalam dunia Islam. Untuk itu, negara Islam harus punya kekuatan untuk melindungi diri.
Pandangan itu diungkapkan Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, saat memberikan kuliah umum yang berlangsung di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah, Ciptat, Tangerang Selatan. "Kita perlu melindungi diri", tegasnya.
Ali mengatakan, dunia barat acapkali bertindak tidak adil dengan kekuatan yang dimiliki negara-negara Islam guna melindungi diri. Itu dikarenakan, dunia barat sadar, kekuatan yang dimiliki dunia Islam akan menghambat hegemoni dunia barat. Karena itu, tak heran, bila kekuatan yang dimiliki negara-negara Islam selalu dipandang negatif oleh barat.
Sebagai contoh saja, kata Ali, Iran selalu dikritik lantaran mengembangkan teknologi rudal. Padahal, keberadaan teknologi rudal dimaksudkan untuk melindungi diri dan negara-negara Islam dari ancaman. "Kami tidak pernah berniat untuk menyerang negara lain," ungkap dia.
Namun, kata Ali, kondisi yang terjadi malah sebaliknya. Kepemilikan teknologi rudal Iran disangkakan dunia barat untuk menyerang negara lain. Bahkan menurut Ali, dunia barat begitu memaksakan prasangka itu menjadi hal yang benar.
Karena itu, Ali memastikan, Iran mendukung setiap negara-negara Islam guna memenuhi hak dasarnya untuk melindungi diri. Iran percaya, kata Ali, keberadaan sistem pertahanan negara merupakan bagian dari hak sebuah negara dalam menentukan nasibnya sendiri. "Kami berada disamping mereka (negara-negara Islam," pungkas dia.