Ahad 12 Jun 2011 19:54 WIB

Bea Masuk untuk Lindungi Film Nasional

Rep: Ismail Lazarde/ Red: cr01
Hall of fame, lambang gengsi para superstar Hollywood.
Foto: kinkaa.co.uk
Hall of fame, lambang gengsi para superstar Hollywood.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – DPR mendukung penuh keputusan pemerintah menaikkan bea masuk impor film asing. Saat ini, Surat Keputusan (SK) Kenaikan Bea Masuk Film Asing sudah masuk dalam tahap penyelesaian di Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Agus Martowardoyo diperkirakan bakal menandatangani SK tersebut dalam waktu dekat.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Asman Abnur, mengatakan kebijakan bea masuk film bertujuan untuk melindungi sekaligus mendongkrak kualitas film nasional. Pemberlakuan bea masuk akan membuat konsumen membayar harga lebih mahal untuk menonton film impor.

Selama ini, harga yang harus dibayarkan konsumen untuk menonton film impor dan film nasional relatif sama. "Padahal bila dilihat dari sisi biaya produksi, film impor lebih murah dibandingkan film nasional. Bea masuk akan lebih adil secara kompetisi bisnis film,” kata Asman, Ahad (12/6).

Selain perihal bisnis, lanjut Asman penerapan bea masuk film akan memberikan peluang kepada produsen film nasional untuk meningkatkan mutu produk mereka. “Lambat laun kita bisa seperti India yang bisa mengekspor film dalam jumlah yang banyak.”

Pendapatan negara dari bea masuk film nantinya akan dipergunakan untuk pengembangan infrastruktur industri film nasional. Dengan kata lain, para produser akan mendapatkan keuntungan dari semakin murahnya biaya pembuatan film. Salah satu peningkatan infrastruktur industri film, yaitu pembuatan laboratorium film yang bisa dimanfaatkan para pelaku industri film nasional.

Kendati demikian, kata Asman, penerapan bea masuk tidak akan serta-merta menaikkan kualitas film nasional. Perbaikan kualitas amat bergantung dengan kreativitas, inovasi, dan integritas para pelaku film nasional. “Memang tidak otomatis baik kualitasnya, tapi kan minimal peluangnya sudah terbuka lebar,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement