Jumat 10 Jun 2011 20:55 WIB

Tangkal Radikalisme, NU Konsolidasi Internal

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif
Wasekjen PBNU Abdul Munim (kiri) dan rombongan saat berkunjung ke Republika, Jumat (10/6).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Wasekjen PBNU Abdul Munim (kiri) dan rombongan saat berkunjung ke Republika, Jumat (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perkembangan gerakan radikalisme di Indonesia mengkhawatirkan. Mau tidak mau, konsolidasi umat perlu dilakukan guna menangkal gerakan tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PB NU), Abdul Mun'im, mengatakan konsolidasi merupakan cara efektif guna menangkal gerakan radikalisme. Maka dari itu, bertepatan dengan momen hari lahirnya, NU mencoba untuk melakukan konsolidasi ke dalam guna menyikapi perkembangan gerakan radikalisme di Indonesia.

"NU tidak sejalan dengan faham dan gerakan macam itu (radikalisme)," papar dia saat berkunjung ke kantor Republika, Jumat sore.

Dikatakan Abdul, NU menyadari perlunya konsolidasi ke dalam guna membentengi warga NU dari gerakan radikalisasi tersebut. Salah satu benteng yang diperkuat adalah mengintensifkan pembinaan warga NU melalui pesantren. "Kita upayakan terus pembinaan di pesantren," kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement