REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memastikan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai capres pada Pemilu 2014 mendatang dan istrinya Kristiani serta anaknya Edhie Baskoro Yudhoyono, bagi PKB merupakan sebuah sikap politik yang perlu dicontoh.
"Kita sambut baik dan apresiasi pernyataan Pak SBY. Itu baik buat demokrasi Indonesia," kata Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri di Jakarta, Jumat (10/6).
Menurut Hanif, UUD 1945 memang mengatur pembatasan kekuasaan seorang presiden yang maksimal selama dua periode berturut-turut. Namun demikian, lanjutnya, penegasan Presiden SBY itu tetap memiliki arti penting bagi kehidupan demokrasi di Indonesia.
"Setidaknya bisa menutup spekulasi politik seolah-olah SBY mau maju lagi dan karenanya harus mengubah konstitusi," kata Sekretaris Fraksi PKB DPR RI tersebut.
Lebih lanjut Hanif mengatakan, sikap SBY itu patut dicontoh oleh para gubernur, bupati, dan wali kota di Indonesia. Dia menilai dewasa ini mulai marak kepala-kepala daerah yang sudah menjabat dua periode dan tidak bisa mencalonkan diri lagi, lalu mendorong istri atau anaknya untuk menjadi penerusnya sebagai kepala daerah.
Menurut Hanif, meski hal itu boleh dan sah-sah saja karena semua warga negara berhak memilih dan dipilih, tetapi kurang memenuhi asas kepantasan umum dan tidak sehat bagi demokrasi. "Boleh dan sah-sah saja kalo ada istri atau anak pejabat mencalonkan diri sebagai kepala daerah untuk menggantikan suami atau bapaknya. Itu hak semua warga negara. Tapi apa ya pantas? Rasanya kok nggak memenuhi asas kepantasan umum. Buat saya, itu juga nggak cukup sehat buat demokrasi," bebernya.
Oleh karena itu, kata Hanif, sikap Presiden SBY yang diungkapkan saat memberi sambutan di acara Indonesian Young Leader yang diselenggarakan oleh HIPMI dan Fakultas Ekonomi UI di Jakarta, Kamis (9/6), patut diapresiasi. Dikatakannya, di tengah kecenderungan demokrasi yang kurang sehat semacam itu, Presiden SBY telah memberi contoh dan teladan yang baik.
"Kita obyektif saja, sikap politik SBY itu baik dan benar. Patut dicontoh yang lain. Kita tahu keteladanan dalam kepemimpinan itu maha penting. Juga efektif untuk mendeliver kebijakan publik," ujarnya.