Kamis 09 Jun 2011 19:18 WIB

SBY: Pemimpin Harus Memiliki Karakter

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Johar Arif
Presiden Susilo Bambang Yudhyono saat memberikan ceramah dalam Indonesian Young Leaders Forum 2011, Kamis (8/6).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Susilo Bambang Yudhyono saat memberikan ceramah dalam Indonesian Young Leaders Forum 2011, Kamis (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pemimpin baik harus memilik karakter serta kapasitas intelektual mencukupi. Dengan modal tersebut pemimpin itu akan mencapai sasaran dan tujuan dari organisasinya yang dipimpinnya. Demikian dikatakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono, saat memberikan ceramah dalam Indonesian Young Leaders Forum 2011, Kamis (8/6). Namun seorang yang cerdas dan memiliki karakter belum tentu bisa memimpin. Karena itu harus terus belajar dan dilatih sehingga memiliki pengalaman yang cukup.

Menurut SBY, pemimpin juga harus mempunyai visi dan mengkomunikasikannya  dalam satu arahan yang jelas. Kemudian dia harus memastikan tujuan dan sasaran itu betul-betul dilaksanakan dan diupayakan dengan baik.

Dalam menghadapi tantangan dan permasalahan, menurut SBY seorang pemimpin harus mempunyai solusi dan memberikan harapan terhadap yang dipimpinnya. Pemimpin harus kreatif dan inovatif. "Saya optimis negeri kita akan baik dan pemimpin yang kreatif terus mencari peluang . Harus ada kaya gagasan yang baik, jangan berhenti berpikir. dan terus melakukan perbaikan terus menerus,"kata SBY.

SBY melanjutkan pemimpin harus mampu mengelola perubahan jangan mengelola krisis. Tidak hanya itu, pemimpinan harus mempengaruhi lingkungan yang lebih baik. "Pemimpin harus menunjukan dan membuktikan kemajuan. Hasil telah dicapai dan terakhir pemimpin harus menjadi ‘man’ (bukan hanya lelaki), dan paling berat memberikan contoh," kata SBY.

SBY mengaku sampai saat ini dia masih terus belajar meskipun telah mempunya pengalaman sebagai presiden hampir tujuh tahun.  Sebagai pemimpin negara, tentunya memiliki beragam problem yang kompleks.

Pada akhirnya, lanjut SBY, berhasil atau tidaknya seorang pemimpin itu diukur pada apakah sasaran itu bisa tercapai atau tidak. Namun perlu diingat pencapaian sasaran itu tidak bisa digapai tanpa memperhatikan prosesnya. "Prosesnya pastilah seorang pemimpin bertumpu pada prinisip yang baik dan benar, sehingga  ada kaitannya satu sama lain," terangnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement