Rabu 08 Jun 2011 20:06 WIB

Fahmi Idris: Adang Daradjatun Semestinya Membantu Penegakan Hukum

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Politisi Partai Golkar, Fahmi Idris meminta Adang Darajatun secara "staria" memberitahukan keberadaan istrinya, Nunun Nurbaeti yang merupakan tersangka kasus dugaan suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goltoem kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sebagai seorang suami, apa yang dilakukan Adang itu sah-sah saja. Tetapi, sebagai pejabat dan mantan Wakapolri, Adang semestinya membantu penegakan hukum," kata mantan Menteri Perindustrian itu usai menghadiri peluncuran buku "Pak Harto, The Untold stories" di Museum Purnabhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu.

Menurut dia, bila Adang yakin istrinya tak bersalah, maka seharusnya tidak ragu menghadirkan Nunun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mengenai keberadaan Nunun sendiri, kata dia, berdasarkan informasi yang diketahuinya Nunun kerap berpindah-pindah dan tidak ada di Singapura. "Sejak awal saya katakan ke KPK kalau Nunun itu ada di Thailand, bukan di Singapura. Jika pada saat itu, KPK bergerak pasti bisa menangkap Nunun," kata Fahmi.

Menurut dia, Nunun tinggal di sebuah perumahan saat di Thailand, tetapi dirinya enggan menyebut nama perumahan itu. Dari sana, Nunun kemudian pindah ke Vietnam, dan terakhir bermukim di Pnom Pehn, Kamboja. "Di Kamboja, Nunun tinggal di hotel. Sekarang sudah tidak," katanya.

Mengapa Nunun bisa berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain, kata dia, karena Nunun menggunakan paspor keponakannya, Yane Yuniarti, yang wajahnya sangat mirip dengan Nunun."

Selama di luar negeri, kata Fahmi, Nunun tidak sendiri dan ditemani dua atau tiga kerabat. Ketika Nunun masih di Thailand suami dan anak-anaknya sering berkunjung ke tempat Nunun bersembunyi. "Pak Adang (Daradjatun) saja sering datang. Semua anak-anaknya suka mengunjungi Nunun," tuturnya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement