Selasa 07 Jun 2011 06:57 WIB

KBRI Yaman Ungsikan Seluruh Staf dan Keluarga ke Gedung KBRI

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Sebanyak 114 orang dari "home staff" dan "local staff" kedutaan beserta keluarga mereka mengungsi ke gedung KBRI Yaman akibat memburuknya keamanan terkait krisis di negara itu.

Saat ini, KBRI sedang memproses pemulangan 29 warga negara Indonesia (WNI), umumnya mahasiswa, ke Indonesia dengan penerbangan regular komersial. "Sembilan orang di antaranya telah lengkap dokumen perjalanan mereka, sementara 20 orang lagi sedang diurus ke imigrasi Yaman," kata Dubes RI untuk Yaman, Nurul Aulia, di Sanaa, Senin (6/6).

Pada Jumat pekan lalu, suasana di KBRI di ibu kota Sanaa sempat mencekam akibat tembakan sengit meriam yang berjarak hanya sekitar 500 meter dari kantor perwakilan RI tersebut.

Pertempuran sengit pada Jumat antara pasukan pemerintah dan kelompok suku bersenjata menyebabkan belasan orang tewas.

Bahkan Presiden Ali Abdullah Saleh beberapa petinggi negara juga menderita luka-luka akibat serangan roket terhadap Istana Presiden.

Presiden Saleh beberapa petingginya yang menderita luka, pada Sabtu dilarikan ke rumah sakit di Arab Saudi.

Kepergian Saleh untuk berobat ke Saudi itu disambut hangat oleh pro demokrasi yang melancarkan aksi unjuk rasa di ibu kota Sanaa dan berbagai kota lainnya dalam tiga bulan terakhir.

Namun, situasi dan kondisi di Yaman semakin tidak kondusif setelah dilaporkan bahwa Presiden Saleh akan kembali lagi berkuasa dalam beberapa hari ke depan setelah berobat di negara jiran itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement