REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Republik Kepulauan Fiji, Ratu Inoke Kubuabola menandatangani kesepakatan kerangka kerja sama pembangunan.
Kesepakatan kerjasama tersebut ditandatangani saat pertemuan bilateral di antara kedua Menlu, di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-16 Gerakan Non Blok (GNB) di Nusa Dua, Bali, Jumat (27/5). Fiji adalah anggota baru GNB. Pertemuan bilateral antara kedua Menlu ini membahas tentang hubungan Indonesia dan Fiji yang diikuti dengan penandatanganan kesepakatan kerjasama.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Sementara itu, hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Fiji dibuka pada 1974 dengan penandatangan nota kesepahaman bersama yang masing-masing dilakukan oleh Dubes RI dan Komisaris Tinggi Fiji di Wellington, Selandia Baru.
Hubungan bilateral dengan Fiji selama ini berjalan baik yang dilandasi oleh semangat sebagai negara berkembang, negara kepulauan dan bagian dari kawasan. Hubungan baik ini tercermin dari kerja sama kedua negara di PBB dan forum-forum internasional lain.
Sejak pembukaan KBRI Suva, pemerintah Fiji berupaya serius memajukan hubungan bilateral dengan Indonesia. Hubungan perdagangan RI-Fiji juga telah berjalan dengan baik, namun masih menggunakan negara ketiga sebagai perantara perdagangan. Beberapa komoditi Indonesia dalam jumlah kecil terdapat di pasaran Fiji, antara lain barang-barang elektronik, perkakas rumah tangga, suku cadang kendaraan bermotor, produk kaca, dan bahan material perumahan.
Selain itu, dalam kerangka bilateral, pada 2004 Indonesia telah memberikan bantuan pelatihan pertanian ke Fiji dengan pengiriman tiga tenaga ahli untuk budi daya padi dan memberikan bantuan 10 traktor tangan yang diserahkan kepada Pemerintah Fiji.