Rabu 25 May 2011 22:38 WIB

Bom di Bandara Juanda Tergolong "High Explosive"

Bandara Juanda, Surabaya
Bandara Juanda, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Bom yang ditemukan di Bandara Juanda berdaya ledak tinggi. "Apalagi, ukuran berat bahan pemicu bom seperti yang ditemukan di toilet Lion Air Juanda sebesar tujuh kilogram," kata Dansatkopaska Kolonel Laut (P) Yeheskiel K di Sidoarjo, Rabu malam.

Padahal, ungkap dia, kekuatan ledakan tiap 200 gram atau setara dengan 1  Tri Nitro Toluene/TNT; dapat menghancurkan satu ruangan kantor petugas keamanan di Juanda. "Yang penting bukan jenis bomnya menghasilkan daya ledak kuat, medium, atau lemah, karena kini citra Indonesia di mata masyarakat internasional sedang diuji," ujarnya.

Selain itu, Komandan Lanudal Juanda, Kolonel (P), Supranyoto, membenarkan, dua bahan pemicu bom yang ditemukan di Juanda telah diledakkan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.

"Kalau di ruang tunggu penumpang Garuda, ditemukan ada tiga bungkus setelah kami melaksanakan penyisiran, baik di terminal penumpang, kokpit, dan kargo," katanya.

Namun, tambah dia, dari tiga bungkus jelly jenis magnum itu salah satunya diduga kuat merupakan pemicu bom. Barang tersebut ditemukan pertama kali oleh sejumlah petugas keamanan Bandara Internasional Juanda.

"Begitu tahu ada bahan berbahaya tersebut, kami langsung meminta Garuda mensterilkan pesawatnya," katanya.

Mengenai dugaan munculnya bahan pemicu bom itu, ia memprediksi, besar kemungkinan karena persaingan bisnis antarmaskapai penerbangan, mengingat besarnya permintaan pasar terutama rute penerbangan Surabaya - Jakarta.

"Sementara, ancaman bom yang ditujukan melalui faksimili yang diterima General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda kepada pesawat Garuda kelihatannya dipicu banyaknya penumpang yang memilih menggunakan layanan armada itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement