REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Jahe nyaris mengelabui alat pendeteksi bom di Bandara Internasional Juanda Surabaya, karena bahan pemicu bom seberat tujuh kilogram mengeluarkan aroma itu setelah diledakkan.
"Meski si peneror yakin jahe bisa mengecoh alat tersebut tetapi saat diperiksa ulang dengan detektor justru diketahui adanya bahan berbahaya yang memicu ledakan," ujarnya.
Tim beranggotakan tujuh orang yang dipimpin satu orang perwira itu rutin melakukan pengawasan di bandara itu setiap hari. "Kalau mereka tidak bekerja dengan baik, bisa saja bahan berbahaya dan berdampak buruk bagi masyarakat penerbangan itu lolos dari pengawasan. Namun, kali ini tidak," katanya.
Apalagi, ulas dia, tidak lolosnya bahan pemicu bom itu dari pengawasan timnya di lapangan karena barang tersebut masih dapat dikenali oleh pendeteksi bom. "Bahkan, 'detector' kami yang menggunakan peralatan elektronik berkualitas baik tersebut menunjukkan adanya peledak," katanya.
Pada kesempatan sama juga ditemukan bahan pemicu bom lain di "gate-8" atau tepatnya di ruang tunggu penumpang Garuda Indonesia di Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Setelah dilakukan tes oleh tim khususnya di tempat kejadian, rinci dia, hasil sementara bahan - bahan pemicu bom di "gate-8" itu antara lain berupa Nitrat positif satu (+1), Nitrat negatif 2 (-2), dan Nitrat negatif 3 (-3).
"Besar kemungkinan, bahan yang belum diramu itu akan dikirim ke kota lain di luar Surabaya," katanya.
"Kami harap temuan bahan pemicu bom di Juanda tidak meresahkan masyarakat penerbangan, baik domestik maupun internasional, karena tim kami justru bekerja sangat baik dan pengawasan dan pengamanan di bandara tersebut," katanya.