REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Jakarta Timur akan mengkonfrontasi empat saksi perampokan Anjungan Tunai Mandiri Bank Central Asia (ATM BCA) di Jalan Robusta Raya, Pondok Kopi, Duren Sawit.
"Para saksi ini ada alibi yang berbeda, tentunya penyidik akan mengkonfrontasi jika diperlukan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Jumat (20/5).
Keempat orang saksi itu, yakni supir mobil Yunizar Simbolon, petugas keamanan Ahmad dan Hendrik Gunawan, serta teknisi pengisi ATM Zulfikar. Baharudin menuturkan penyidik masih intensif memeriksa empat orang saksi yang melihat langsung kejadian perampokan tersebut.
Perwira menengah kepolisian itu, menyebutkan supir kendaraan yang membawa pengisian uang ATM BCA menyalahi aturan karena membiarkan seseorang yang mengakui polisi menumpang mobilnya.
Petugas keamanan juga diduga menyalahi prosedur karena tidak meminimalisir potensi tindak kejahatan.
"Namun hingga saat ini, penyidik belum menetapkan tersangka," ujar Baharudin. Sebelumnya, komplotan penjahat merampok uang tunai saat karyawan akan mengisi ATM BCA di Apotek Tania, Jalan Robusta Raya, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Minggu (15/5).
Pelaku membawa kabur mobil berisi uang tunai sekitar Rp2,3 miliar. Polisi menemukan mobil yang dibawa oleh pelaku di sekitar Jalan Jati Bening 1 RT 2, Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu tengah malam.
Petugas juga menemukan seorang satpam bernama Hendrik dengan kondisi luka pada bagian kepalanya, setelah dibawa pelaku. Awalnya pelaku membawa mobil yang berisi uang tunai pengisian ATM sekitar Rp2,3 miliar, namun komplotan itu, meninggalkan uang sekitar Rp1,9 miliar di dalam kendaraan.