REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Sebanyak 320 perusahaan daerah air minum (PDAM) di Indonesia masih dalam kategori buruk. "Sedangkan, sebanyak 132 perusahaan sudah termasuk dalam kondisi sehat," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto.
Karena itu, katanya, pemerintah akan terus berupaya mendorong agar PDAM dapat meningkatkan pelayanan. Sehingga, kualitas air bersih yang dihasilkan itu lebih baik. Manajemen pengelolaan sumberdaya manusia serta keuangannya juga menjadi lebih baik.
Djoko menyebutkan pemerintah menyediakan dana sebesar Rp 3,7 triliun untuk kredit investasi bagi PDAM se-Indonesia. Agar tidak masuk kategori buruk, PDAM harus memperbaiki organisasi dari semua aspek.
"Kalau PDAM sudah memperbaiki organisasi secara bertahap, saya optimistis kondisinya akan bisa sehat," katanya.
Sebanyak 132 PDAM yang sehat itu pantas menjadi contoh bari 320 perusahaan air minum lainnya yang masih dalam kondisi buruk. Dia menjelaskan PDAM Tirta Musi Palembang dan PDAM Muaraenim patut menjadi contoh karena berhasil menjadi sehat. ''Padahal sebelumnya, sekitar 10 tahun lalu kondisi kedua PDAM ini masih tidak sehat,'' ujar Djoko.
Pemerintah Australia melalui AusAID memberikan bantuan dana hibah sebesar Rp 5,15 triliun untuk program penyediaan saluran air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Melalui program ini, warga MBR hanya membayar Rp 300 ribu untuk pemasangan baru. ''Sedangkan, tarif normal Rp 1,1 juta,'' kata Direktur Utama PDAM Tirta Musi Palembang, Syaiful DEA.
Syaiful menambahkan saat ini terdapat 4.940 warga MBR sudah menikmati air bersih subsidi bantuan AusAID tersebut. Pada tahun ini, sebanyak 2.000 MBR juga akan mendapatkan subsidi saluran air bersih yang tersebar pada sejumlah kecamatan di Palembang.