REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Ketua tim investigasi Partai Demokrat Benny Kabur Harman menegaskan, dua kader Partai Demokrat masing-masing Nazaruddin dan Angelina Sondakh, tidak terlibat dalam dugaan kasus suap di Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga.

Penegasan ini disampaikan Benny K Harman kepada para wartawan, Sabtu, setelah berbicara pada kuliah umum dan peluncuran buku "Hukum Kata Kerja, Sebuah Diskursus Filsafat tentang Hukum Progresif" di kampus Univerisitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Buku tersebut merupakan karya Dr Nobertus Jeladus MA, dosen Fakultas Filsafat Unika Widya Mandira, Kupang.

Benny Harman yang juga Ketua Komisi III DPR-RI itu mengatakan, dugaan suap yang diberitakan dengan melibatkan dua kader Partai Demokrat itu hanyalah isu belaka.

"Belum ada sikap dari partai terkait dengan kasus tersebut, karena hanya isu belaka," ucapnya singkat kepada wartawan.

Kasus suap di Sesmenpora itu menyeret nama dua kader Demokrat yakni Nazaruddin dan Angelina Sondak.

Kedua kader partai tersebut, kata Benny, sudah dipanggil secara internal dan telah memberikan klarifikasi, dan hasilnya mereka tidak terlibat suap di Sesmenpora pada proyek pembangunan wisma atlit SEA Games di Palembang.

Berbagai pihak, kata dia, menginginkan jika dua kader Demokrat itu terlibat suap, harus segera dipecat dari keanggotaan partai. Namun, keduanya sampai saat ini masih bersih dari suap sehingga tidak diberikan sanksi oleh partai.

"Karena kedua kader tersebut tidak terbukti bersalah sebagaimana yang diduga berbagai kalangan, maka kedua kader tersebut masih tetap menjadi kader partai sampai saat ini," katanya, diplomatis.

Ikuti Whatsapp Channel Republika