Jumat 13 May 2011 18:47 WIB
Perayaan Kemerdekaan Israel di Indonesia

MUI: Indonesia Belum Siap Menerima Israel

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pembakaran bendera Israel
Foto: pdiperjuangan-jatim.org
Pembakaran bendera Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan Shaberah, menilai masyarakat Indonesia utamanya umat Islam, belum siap menerima kehadiran Israel dan Yahudi di tanah air. Penyebabnya, Israel merupakan negara penjajah, apalagi negara yang dijajah itu adalah Palestina.

"Kita yang berpengalaman dijajah Belanda dan Jepang tentu tahu bagaimana penderitaan rakyat terjajah. Apalagi yang dijajah merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Palestina.Sudah tentu kita merasa terluka," papar Amidhan

Karena itu, menurut Amidhan perayaan kemerdekaan Israel yang direncanakan komunitas Yahudi Indonesia terlalu gegabah. MUI mengkhawatirkan apabila rencana itu dilakukan akan terjadi tindak kekerasan yang ujung-ujungnya menjelekan citra umat Islam.

"Islam adalah agama cinta damai. Namn dalam kasus lain, umat Islam Indonesia belumlah bisa membedakan antara zionisme Israel atau bukan. Karenanya bisa jadi akan jatuh korban. Inikan yang harus dihindari," kata dia.

Kepada umat Islam, Amidhan meminta untuk tidak terprovokasi rencana itu. Yang perlu umat Islam lakukan adalah memperhatikan bagaimana tindak-tanduk pergerakan Israel di Indonesia. Selama ini, menurut dia, hubungan dengan Israel terus berjalan kendati ketiadaan hubungan diplomatik.

"Kita bukan lagi bicara soal hak asasi. Kalau bicara hak asasi kemudian jatuh korban, ya percuma. Yang perlu dipastikan disini, Islam agama damai, tapi kalau ada provokasi pihak yang tidak pertanggung jawab ya repot juga," pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement