REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo bersedia dicalonkan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jatim dalam musyawarah daerah pada 3-5 Juni 2011 asalkan mendapatkan restu dari Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Kesediaannya sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu ditunjukkannya dengan mempertontonkan kartu anggota Partai Demokrat dari dompetnya.
"Tapi jangan dipotret dulu," kata pria yang akrab dipanggil Pak De itu sambil cepat-cepat memasukkan kartu anggota Partai Demokrat itu ke dalam dompetnya.
Ia menyatakan ditarik jadi anggota Dewan Pembina oleh Ketua Dewan Pembina. "Jadi saya tetap menunggu perintah dari Ketua Dewan Pembina (Susilo Bambang Yuddoyono, red)," kata Soekarwo di Surabaya, Jumat.
Ia berjanji akan menemui pengurus sejumlah partai politik yang mengusung pencalonan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dalam Pilkada Jatim 2008-2009, begitu surat perintah dari SBY tentang pencalonannya sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.
"Saya akan temui Kang Yoto (Ketua PAN Jatim, Suyoto), Pak Martono (Ketua Partai Golkar Jatim), Hanura, dan partai politik lainnya," kata Soekarwo yang baru saja pulang dari kunjungan kerjanya di Korea Selatan dan China.
Dia mengemukakan bahwa sebagai anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, pihaknya tidak perlu meminta restu kepada ketua sebagaimana rival-rivalnya. "Ibaratnya, saya ini anggota koperasi, untuk menjadi ketua tentu harus menunggu perintah rapat anggota tahunan," katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyatakan bahwa pencalonan Soekarwo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim tidak akan mengganggu kinerja pemerintah. "Saya yakin, pencalonan Pak De tidak akan mengganggu kinerja pemerintahan. Jadi, tidak ada masalah, kalau pun Pak De terpilih sebagai Ketua Demokrat," katanya.