REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR RI, MArzuki Alie mempersilahkan siapapun warga negara Indonesia yang ingin merayakan kemerdekaan Israel. Selama tidak melanggar undang-undang, tidak ada yang bisa melarang. "Peringati kemerdekaan liliput juga boleh," seloroh Marzuki saat ditemui usai melaksanakan ibadah, Jumat (13/5).
Namun Marzuki menyatakan dirinya tidak mengerti apakah memperingati kemerdekaan Israel melanggar hukum atau tidak. Kelompok penganut kepercayaan Yahudi di Jakarta rencananya akan menyelenggarakan peringatan hari kemerdekaan Israel, Sabtu (14/5) besok.
Hingga kini, Yahudi Indonesia belum mengumumkan lokasi perayaan karena menuai kecaman masyarakat luas. Setahu Marzuki, hingga kini Indonesia belum memiiki jalinan diplomatik dengan Israel. "Karena itu dilarang, tapi tanya kementerian, saya enggak paham," ujarnya.
Rencananya Komunitas Pencinta Israel akan merayakan kemerdekaan Israel di beberapa kota di Jawa pada Sabtu (14/5) mendatang. "Ini merupakan bentuk kecintaan kami kepada negara Israel. Maka itu kami bersatu untuk merayakan kemerdekaannya," kata penggagas acara serta Ketua Komunitas Pencinta Israel, Unggun Dahana yang dihubungi Republika, Kamis (12/5).
Unggun menjelaskan ada beberapa alasan mengapa mereka memilih Israel. Pertama Israel merupakan anggota Persatuan Bangsa-Bangsa dan diakui dunia. Dengan memilih memperingati kemerdekaan Israel, ia berdalih dapat membuat masyarakat saling menghormati dan menghargai.
Selain itu, dan yang paling penting, komunitas ini juga sangat setuju dengan konsep Zionisme yang didengung-dengungkan Israel dalam mendirikan negaranya. Menurut Unggun, konsep Zionisme telah ada dalam Kitab Injil. Maka itu, mereka mendukung konsep Zionisme karena sesuai dengan perintah Tuhannya.
Namun begitu, dalam perayaan peringatan kemerdekaan Israel pada Sabtu (14/5) mendatang, tidak hanya akan dihadiri umat Nasrani, tetapi juga akan dihadiri beberapa umat Yahudi dan juga Islam. "Beberapa di antaranya adalah umat Yahudi," beber Unggun.