REPUBLIKA.CO.ID - Sekitar 2009 lalu, Bupati Negara Islam Indonesia Wilayah Matraman, Amir Shidiq, tewas karena menderita Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Dia kerap bersetubuh dengan sejumlah pekerja seks komersial PSK di Jakarta dan sekitarnya. Tidak hanya itu, Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, menyatakan Amir pernah menyetubuhi 11 wanita anggota NII, sebelum dia meninggal.
Entah dimana jenazah Amir dikebumikan. "Tidak ada yang mengetahui, karena informasi ini tersebar di kalangan pejabat (mas'ul)," terang Ken, saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (8/5). Anggota-anggota NII setingkat pengurus desa dan kecamatan pun tidak mengetahuinya. Informasi itu sengaja disimpan agar anggota NII tidak kecewa dengan almamaternya, wadah yang selama ini mereka bela dan perjuangkan.
Ken menilai kematian Amir karena AIDS menandakan seks bebas di kalangan anggota NII mulai tingkat bawah hingga atas kerap terjadi. Dia menceritakan ada seorang anggota perempuan alumni sebuah perguruan tinggi Islam ternama di Timur Tengah, Ulfa, rela disetubuhi anggota NII laki-laki baik kalangan remaja maupun dewasa di sebuah pesantren sekitar Jawa Barat, yang diduga sebagai sarang pergerakan NII.
"Itu sudah biasa karena pertemuan antar anggota NII di markas selalu terjadi," ungkap Mantan Kepala Desa NII di Pondok Cabe, Jakarta Selatan, Sukanto. Pasangan mesum antara anggota NII akhirnya melakukan hubungan seks di tempat tersembunyi.
Ada yang melakukan itu di hotel. Ada juga yang nekat melakukannya di markas. Namun ketika itu, markas sedang sepi. Bisa juga karena penghuni markas sedang tidur terlelap sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi.