REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Kamis (12/5), menyatakan, banyak pihak terlibat dalam proses pengadaan pesawat MA-60 buatan Cina untuk maskapai penerbangan Merpati. Untuk itu Mari meminta semua pihak menunggu penjelasan dari pemerintah tentang hasil investigasi kecelakaan pesawat MA-60 milik Mepati yang jatuh di Teluk Kaimana pada 7 Mei kemarin.
"Nanti pada saatnya kan bisa dijelaskan, banyak pihak terlibat dalam hal ini. Jadi tunggu saja nanti pembahasannya," ujar Mari sebelum mengikuti rapat kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta.
Mari enggan menjelaskan lebih lanjut tentang proses pengadaan maupun kecurigaan anggota DPR tentang penggelembungan harga pembelian pesawat tersebut. Ia hanya meminta agar publik tidak berpolemik dan tidak gaduh tentang pengadaan pesawat buatan China yang tidak bersertifikasi Federation Aviatin Administration (FAA) itu. "Jangan berpolemik, kita tunggu saja. Pemerintah ada prosedurnya, ada proses yang dapat nanti dijelaskan," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menyatakan, kementerian perhubungan sampai saat ini masih melakukan inspeksi lapangan terhadap pesawat jenis MA-60 yang dimiliki maskapai penerbangan Merpati. Hasil inspeksi itu yang menurut dia akan menentukan apakah nantinya pesawat MA-60 akan dikenakan larangan terbang atau tidak.