Kamis 12 May 2011 18:56 WIB
Perayaan Kemerdekaan Israel di Indonesia

Soal Perayaan HUT Kemerdekaan Israel, Pemerintah tak Ubah Sikap

Rep: Teguh THR/ Red: Djibril Muhammad
Marty Natalegawa
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah tidak akan mengubah kebijakan terhadap Israel, meski ada rencana aksi perayaan hari kemerdekaannya yang diselenggarakan komunitas Cinta Israel disejumlah wilayah Indonesia pada Sabtu (14/5) mendatang. Demikian ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Presiden, Kamis (12/5).

Menurut Marty pemerintah tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. "Kebijakan kita sudah jelas. Tidak akan mengakui Israel sampai negara Palestina merdeka," jelasnya. Soal apakah pemerintah mengizinkan, Marty menilai setiap kegiatan harus memiliki izin dari pihak kepolisian. "Harus ada izin dari polisi,"ucapnya.

Sementara itu Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Timur Pradopo belum mengetahui soal rencana aksi hari raya kemerdekaan Israel tersebut. "Saya belum ada pemberitahuan," katanya menegaskan. 

Sebelumnya Komunitas Pencinta Israel mengatakan akan merayakan kemerdekaan Israel di beberapa kota di Jawa pada Sabtu (14/5) mendatang. "Ini merupakan bentuk kecintaan kami kepada negara Israel. Maka itu kami bersatu untuk merayakan kemerdekaannya," kata penggagas acara serta Ketua Komunitas Pencinta Israel, Unggun Dahana yang dihubungi Republika, Kamis (12/5).

Unggun menjelaskan ada beberapa alasan mengapa mereka memilih Israel. Pertama Israel merupakan anggota Persatuan Bangsa-Bangsa dan diakui dunia. Dengan memilih memperingati kemerdekaan Israel, ia berdalih dapat membuat masyarakat saling menghormati dan menghargai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement