REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hari, panggilan akrab Surairi, salah satu anak buah kapal Sinar Kudus menyatakan selama menjadi tawanan, ia dan kru lainnya masih diberikan kebebasan untuk masak, mandi, dan shalat. Semua aktivitas tersebut tentunya harus mendapat izin dari para perompak yang berjumlah 80 orang.
Ketika peristiwa penyekapan berlangsung, sempat terlintas kekhawatiran mengenai habisnya stok air dan makanan. Stok yang seharusnya cukup untuk enam bulan tersebut dengan cepat menipis. "Para perompak juga turut menggunakan stok itu," katanya memberi alasan kekhawatirannya.
Ia bersama 19 anak buah kapal lainnya tiba di Indonesia Sabtu malam. PT Samudera Indonesia, selaku pemilik kapal, kemudian mempertemukan mereka dengan keluarganya di Hotel Sheraton Bandara Soetta. ABK langsung dijemput pihak keluarganya dan pulang ke rumah.
Vice President PT Samudera Indonesia, David Batubara menyatakan bahwa semua awak kapal dalam kondisi sehat. "Mereka sudah kembali pulang ke rumah masing-masing hari ini,” katanya.