REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Dalam acara syukuran yang digelar di rumahnya Ahad malam (8/5), salah satu anak buah kapal Sinar Kudus, Hari bertutur tentang aktivias dirinya selama disandera perompak Somalia. meski takut, katanya, ia mencoba tetap tenang.
Ia juga menyatakan akan tetap melaut. “Rasa takut itu hal yang wajar. Apalagi setelah kejadian kemarin. Namun itu risiko,” katanya.
Selama menjadi tawanan, ia dan kru lainnya masih diberikan kebebasan untuk masak, mandi, dan shalat. Semua aktivitas tersebut tentunya harus mendapat izin dari para perompak yang berjumlah 80 orang.
Ketika peristiwa penyekapan berlangsung, sempat terlintas kekhawatiran mengenai habisnya stok air dan makanan. Stok yang seharusnya cukup untuk enam bulan tersebut menjadi semakin menipis karena para perompak juga turut menggunakan stok mereka.
Suhairi sendiri langsung mendapat sambutan meriah dari keluarga dan para tetangga setiba di kediamannya, di jalan Cimandiri 6, kecamatan Sukmajaya, Depok, Sabtu (7/5). Novi, istri Hari, mengaku sangat bahagia karena dapat bertemu lagi dengan sang suaminya. “Alhamdulillah, dia sudah kembali lagi bersama keluarga. Saya jadi tidak stres lagi,” kata Novi.