REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Tim Densus 88 kembali menangkap lagi seseorang yang diduga terkait dengan aksi teror bom. Orang tersebut bernama Ishak Andriyana, yang ditangkap di sebuah rumah kontrakan di RT 03 RW 03 Pagongan Timur, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (6/5).
Proses penangkapan terhadap Ishak mulai dilakukan tim Densus 88 sekitar pukul 14.30 WIB. Dalam penangkapan itu, Densus terlihat membawa Mushola, orang yang telah terlebih dulu ditangkap petugas di Slawi, Jateng. Diduga, Mushola dijadikan oleh Densus sebagai penunjuk lokasi. Dari dalam rumah tersebut, Densus kemudian membawa Ishak yang menggunakan penutup wajah.
Setelah membawa Ishak, Densus menggeledah rumah kontrakan tersebut. Dari penggeledahan itu, Densus terlihat membawa sejumlah barang yang dimasukkan ke dalam beberapa kantong kecil berwarna cokelat. Selanjutnya, kantong-kantong cokelat tersebut dimasukkan ke dalam sebuah kantong plastik transparan. Proses penggeledahan pun baru berakhir sekitar pukul 17.30 WIB.
Ketua RW 03 Pagongan Timur, Bambang Sugianto, menerangkan, sedikitnya ada 16 abrang yang dibawa Densus dari dalam rumah tersebut. Dia menyebutkan, barang-barang itu di antaranya terdiri dari tiga botol kimia, struktur Jamaat Ansharut Tauhid (JAT), foto Osama Bin Laden, tiga keping CD, dan bermacam-macam buku jihad.
Bambang mengungkapkan, sepengetahuannya, rumah kontrakkan itu sebenarnya ditinggali oleh tiga orang, yakni Agus, Aceng dan Ujang. Menurut dia, ketiga orang tersebut tinggal di rumah kontrakkan tersebut sejak tiga bulan yang lalu.
Bambang menambahkan, ketiga orang itupun sama-sama berasal dari Garut dan berprofesi sebagai pembuat pigura. Ketiganya juga sering mangkal di daerah Kalibaru, Kota Cirebon. ‘’Ishak juga berprofesi yang sama. Tapi di rumah kontrakkan itu dia hanya sebagai tamu,’’ ujar Bambang.
Jika sedang bertamu, kata Bambang, Ishak dan ketiga penghuni rumah itu sering mengobrol sampai larut malam. Namun, dia mengaku saat ini tidak mengetahui keberadaan ketiga orang yang menghuni rumah tersebut.
Bambang melanjutkan, di antara Ishak dan ketiga penghuni rumah kontrakkan, hanya Ishak yang sering menggunakan celana gombrong sebetis serta berjanggut. Sedangkan ketiga orang lainnya tidak. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui keterkaitan Ishak dengan jaringan manapun dalam aksi teror bom. Pasalnya, tidak ada satupun petugas yang bersedia memberikan keterangan.