Kamis 05 May 2011 15:58 WIB
Negara Islam Indonesia

PKS Punya Sejarah dengan NII

Rep: Esthi Maharani / Red: Didi Purwadi
Demonstrasi menentang NII
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Demonstrasi menentang NII

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Setelah Partai Demokrat (PD) dan Partai Golkar (PG), kali ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut-sebut memiliki kedekatan biologis dan ideologis dengan Negara Islam Indonesia. Termasuk kaitannya dengan masuknya Ikhwanul Muslimin ke Indonesia. Menteri Peningkatan Produksi di Kabinet NII KW9, Imam Supriyanto, menyatakan Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Amiduddin, punya sejarahnya sendiri di NII.

“Betul. Hilmi putra Danu Muhammad Hasan, yaitu Panglima Militer DII/TII bentukan Kartosuwiryo,” kata Imam pada Kamis (5/5).

Waktu itu, Danu bertugas di daerah operasi di Pantura seperti Cirebon dan Indramayu. Tak mengherankan jika masyarakat di sekitar pondok pesantren Al Zaytun sangat mengenal Danu. Karena, Indramayu menjadi salah satu daerah operasional DI/TII.

Saat terjadi kasus Komando Jihad, lanjut Imam bercerita, Danu ditangkap. Namun, agar anaknya, yakni Hilmi tak terlibat, ia pun dikirim tugas belajar ke Mesir di Universitas Al Azhar. “Selama jadi mahasiswa, ia bersentuhan dengan Ikhwanul Muslimin. Yang saya dengar, selesai kuliah, gerakan itu dibawa ke Indonesia,” katanya.

Ikhwanul Muslimin pun terus membuat gerakan bawah tanah yang dikenal dengan nama tarbiyah. Mereka terus merekrut mahasiswa. Setelah dianggap memiliki kekuatan, organisasi itu pun mulai melebarkan sayapnya.

Salah satunya bergerak di partai politik dan parlemen. Cara ini sama persis seperti cara yang dilakukan organisasi tersebut di Mesir. “Sehingga, kehidupan islami bisa terbawa di tingkat negara,” katanya. Dalam perkembangan Indonesia, ketika memasuki era reformasi, dibuatlah Partai Keadilan (PK) yang menjadi cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Pada saat PK lahir saya berjumpa dengan Walikota Depok saat ini Pak Nur Mahmudi dan gerakan underground memang masih berjalan dan punya struktur yang kuat," katanya. Menurutnya, cara dengan membuat parpol jauh lebih gentle dibandingkan dengan gerakan yang menyusup partai atau gerakan bawah tanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement