Rabu 04 May 2011 20:57 WIB

'Ingat! Tidak Semua Orang Al Zaytun itu NII'

Pondok Pesantren Al Zaytun
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pondok Pesantren Al Zaytun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan aktivis Negara Islam Indonesia Sukanto menyatakan tidak semua orang yang berada di Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu Jawa Barat adalah anggota Negara Islam Indonesia atau NII. "Pondok Pesantren Al Zyatun memang dirikan oleh orang-orang NII sebagai salah satu program pendidikan atau tarbiyah," kata Sukanto usai diskusi "Penanganan NII di Berbagai Daerah" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (4/5).

Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah Direktur Moderate Muslim Society Zuhairi Misrawi dan Staf Pengajar FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Teguh Santosa. Menurut dia, NII Komandemen Wilayah (KW) 9 yang dipimpin Panji Gumilang memiliki program pendidikan yang diwujudkan dengan membangun Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.

Sukanto menegaskan, meskipun Pondok Pesantren Al Zaytun didirikan oleh orang-orang NII KW9 tapi tidak semua orang yang menjadi keluarga besar pondok pesantren tersebut adalah anggota NII KW9. "Didirikannya Pondok Pesantran Al Zaytun sebagai lembaga pendidikan formal yang terbuka untuk umum," katanya.

Mantan aktivis NII KW9 yang kemudian mendirikan NII Crisis Center menjelaskan, para santri di Pondok Pesantren Al Zaytun sekitar sepertiganya adalah putra-putri anggota NII KW9. Namun dua pertiga dari santri di pondok pesantren tersebut, kata dia, adalah putra-putri dari masyarakat umum.

Sedangkan tenaga pengajarnya, kata dia, adalah orang-orang NII KW9. "Kaderisasinya yang dilakukan di Al Zaytun adalah kaderisasi biasa," kata Sukanto yang mengaku pernah dibaiat oleh NII KW9. Sukanto menambahkan, wajar saja jika pemerintah menilai Pondok Pesantren Al Zyatun tidak bermasalah, karena santrinya terbuka untuk umum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement