REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo meminta masyarakat tidak terlalu cemas dan khawatir dengan teror bom yang kerap muncul belakangan ini. "Percayalah kami akan bekerja optimal," katanya, usai menghadiri apel kesiapan pengamanan KTT ASEAN ke-18 di Jakarta, Ahad (1/5).
Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengemukakan, pihaknya terus melakukan penyidikan terhadap para tersangka pelaku bom buku, perencanaan aksi teror Christ Catedral, Serpong dan bom di mesjid Kompleks Mapolres Cirebon. "Penyidikan terus kami lakukan hingga proses praperadilan, sambil mengantisipasi berbagai kemungkinan. Jadi, jangan terlalu cemas dan khawatir, toh sebagian yang diduga bom juga hanya bungkusan-bungkusan tidak berarti," katanya.
Polisi resmi menahan tiga orang tersangka baru jaringan Pepi Fernando dalam kasus terorisme bom buku dan perencanaan aksi teror Christ Catedral, Serpong. Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli mengatakan penanganan kasus teroris sejak awal sampai saat ini telah dilakukan sesuai prosedur dengan jumlah tersangka terus bertambah sampai insiden bom Cirebon, Jumat (15/4) lalu.
Ia menambahkan, Pepi Fernando diduga jaringan baru teroris telah ditetapkan tersangka utama kasus bom buku dan pipa gas Serpong adalah pengungkapan terakhir kasus teroris sampai April 2011.
"Polisi kini sudah membekuk 22 orang terlibat jaringan Pepi. Namun sebanyak 17 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, sementara sisanya dibebaskan. Pengungkapan kasus bom buku terus dikembangkan karena petugas masih mendalami donatur jaringan Pepi. Terkait kemungkinan Pepi ada hubungan dengan jaringan teroris lama masih didalami," kata Boy.