REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri melalukan penahanan terhadap istri Pepi Fernando, Deni Carmelita alias Umi Najla. "Deni ditahan setelah dilakukan pemeriksaan selama 7x24 jam dan cukup bukti," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu (27/4).
Deni diduga mengetahui rencana aksi bom dan menyembunyikan pelaku yaitu Pepi, ujarnya. Wanita ini sehari-hari bekerja sebagai staf Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) di Badan Narkotika Nasional (BNN) ditahan bersama 16 tersangka lainnya.
Deni diancam pasal 13 huruf a, b dan c dan atau pasal 15 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. "Saat ini, jumlah tersangka 22 orang dan ditahan 17 orang, sementara lima orang belum ditahan," kata Boy.
Adapun 17 tersangka yang ditahan adalah Deni, Pepi Fernando, Hendu Suhartono alias Zokaw, Febri Hermawan, Mugianto, Ade Guntur, Darto, Irman Kamaludin, Muhammad Maulana Sani dan Fajar Dwi Setyo. Kemudian Watono alias Tono, Juni Kurniawan, Riki Riyanto alias Ibenk, Mochamad Syarif, Muhammad Fadil, Imam Mochammad Firdaus dan Matun Maulana.
"Lima orang tidak dikenakan penahanan, namun tetap dilakukan pendalaman keterkaitannya dalam jaringan terorisme kelompok Pepi," kata Boy.
Adapun lima tersangka tersebut Doni Ramdani, Yuyun Supriatna, Osum Sumarna, Ahmad Hidayat dan Opi Yuhendra. Mabes Polri menduga Pepi sebagai otak pelaku rencana aksi teror peledakan bom di dekat Gereja Christ Chatedral, Summarecon Gading Serpong, Tangerang, Banten.
Polisi menangkap Pepi di Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Kamis (21/4), serta 20 tersangka lainnya di beberapa lokasi yang termasuk jaringan teroris. Densus telah menemukan bahan peledak saat menggeledah rumah milik otak pelaku aksi teror, Pepi, di Komplek Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat pada hari Sabtu (23/4).
Boy menuturkan barang bukti berupa satu unit granat nanas, campuran bahan peledak diameter tiga centimeter, 'cashing' bom model roket belum terisi bahan peledak, 'cashing' bom siap jadi, lima kaleng bom termasuk satu wadah siap ledak terisi bahan peledak. Selanjutnya, dua adonan bahan peledak sudah jadi, satu unit solder, potongan pipa besi dan jam dinding.