Rabu 27 Apr 2011 09:21 WIB

Meski Andi Malarangeng Siap, KPK Belum Akan Memeriksanya

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Didi Purwadi
Andi Mallarangeng
Foto: Antara/Saptono
Andi Mallarangeng

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Meskipun  Menpora Andi Malarangeng menyatakan dirinya dan segenap jajarannya siap bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun KPK sejauh ini masih belum akan memanggil pihak-pihak dari Kemenpora untuk diperiksa terkait dugaan suap proyek SEA Games 2011 yang melibatkan Sesmenpora Wafid Muharam. KPK masih menunggu hasil pengembangan pemeriksaan tim penyidik terhadap Wafid yang ditangkap pada pekan lalu.

“Belum lah, ya. Ini kan masih baru. Kita tunggu dululah hasil penanganan yang dilakukan tim penyidik terhadap Wafid,” kata Wakil Ketua KPK, Haryono Umar, saat dihubungi Republika pada Rabu (27/4).

Haryono mengatakan bahwa tim penyidik hingga saat ini belum menyerahkan nama-nama yang akan dipanggil KPK untuk diperiksa. Termasuk, nama Andi Malarangeng sebagai atasan langsung dari Wafid Muharram. “Ya, kita tergantung penyidik untuk melakukan pemanggilan atau tidak terhadap sejumlah nama,” katanya.

KPK masih terus melakukan pemeriksaan intensif kepada Wafid. Tim penyidik diberikan waktu selama 20 hari untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wafid dan memberikan hasilnya kepada pimpinan. “Setelah ada hasilnya, baru kita putuskan memanggil atau tidaknya sejumlah nama,” katanya.

Andi Mallarangeng sebelumnya mengaku siap diperiksa dalam kasus dugaan suap  proyek pembangunan infrastruktur Sea Games 2011 di Palembang, Sumatera Selatan. Lembaga yang dipimpinnya itu siap membuka diri untuk bekerjasama dengan KPK dalam mengungkap kasus suap tersebut. "Jajaran Kemenpora siap bekerjasama penuh dengan KPK. Yang penting semuanya diusut tuntas. Pihak yang salah itu harus bertanggungjawab secara hukum,” kata Andi.

KPK menangkap Wafid di kantornya pada Kamis (21/4) pekan lalu. Dia diduga menerima suap senilai Rp 3,2 miliar dari seorang pengusaha terkait pembangunan wisma atlet Sea Games 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement