Selasa 26 Apr 2011 19:41 WIB

Seorang TKI Melahirkan Lagi di Kapal dari Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Berselang dua hari setelah kelahiran Mohammad Safaruddin Labobarr, bayi perempuan dari seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) lahir lagi di kapal Labobar yang mengangkut ribuan WNI/TKI dan bayi itu diberi nama Annisa Mega Nur Labobarina. Dengan demikian dua bayi lahir dari dua TKI dalam pelayaran pulang dari Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, sejak kapal berangkat pada Jumat (22/4) malam waktu setempat atau Sabtu (23/4) dinihari WIB, kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Selasa malam.

Mohammad Safaruddin Labobar lahir dari rahim Nurdiana Binti Dirus Budimas (31 tahun), TKI penata laksana rumah tangga (PLRT) asal Hulu Sungai Tengah, Tapin Rantau, Kalimantan Selatan, di kapal Labobar pada Minggu (24/4) sekitar pukul 09.30 waktu setempat saat kapal yang dinakhodai Kapten Bambang Edi Susilo Purwo berada di perairan Teluk Eden, Yaman.

Sementara Annisa Mega Nur Labobarina lahir dari rahim Maryam Binti Zuheri Karna (35), TKI PLRT asal Jalan Yos Sudarso No 21, Koja, Jakarta Utara, di kapal Labobar pada Selasa (26/4) sekitar pukul 10.45 waktu setempat saat kapal memasuki lautan bebas Samudera Hindia.

Jumhur yang mendapat laporan dari petugas pendataan WNI/TKI dari BNP2TKI Imam Bukhori dari kapal tersebut, mengatakan, Annisa lahir dengan berat tiga kilogram dan panjang 50 centimeter. "Sang bayi sempat mengalami kesulitan nafas dan tidak dapat menangis selama satu jam, setelah itu normal sampai saat ini. Sedang kondisi Ibunya dalam keadaan baik," kata Jumhur.

Sama seperti bayi Safaruddin Labobar, Annisa pun lahir di klinik kapal yang ditangani dokter Sucahyo dan dokter Agung Setyawan serta para perawat dari tim medis Kementerian Kesehatan. Maryam merupakan TKI PLRT yang ditempatkan pada 2006 oleh PT Asmi Ananda Mandiri di kota Abha, sekitar 700 km dari Jeddah pada keluarga majikan Hasan Gajih Al-Syeikh.

Suami Maryam, Asep Syaifuddin, adalah TKI yang bekerja sebagai sopir di Kota Jeddah dan tidak ikut pulang bersama rombongan KM Labobar karena masih meneruskan kontraknya. "Maryam sudah bekerja empat tahun dengan perpanjangan kontrak sehingga masa kerjanya telah habis dan mengalami merupakan 'overstayer' karena melanggar batas izin tinggal di Aarab Saudi," ujar Jumhur.

Semula kapal itu mengangkut 2.349 WNI/TKI termasuk 87 wanita hamil dan dengan kelahiran dua bayi itu berarti jumlah mereka bertambah menjadi 2.351 orang sedangkan jumlah wanita hamil berkurang menjadi 85 orang. Kapal Labobar berangkat pulang dari Pelabuhan Jeddah pada Jumat (22/4) malam waktu setempat atau Sabtu (23/4) dinihari dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta, pada Selasa (3/5).

KM Labobar dikawal 46 prajaurit TNI/Polri terdiri atas 14 anggota Marinir Batalyon Intai Amfibi, 6 personel Kopassus, serta 26 polisi yang sebagian polisi wanita. Rombongan penumpang kapal Labobar dipimpin Kolonel Laut (P) Nugroho Mujiyanto yang sehari-hari menjabat Kepala Bidang Hubungan Multilateral Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kemenkopolhukkam.

Para penumpang kapal milik PT Pelni buatan Jerman tahun 2004 itu juga didampingi lima petugas pendataan BNP2TKI, 13 tenaga medis Kemenkes, tiga staf imigrasi, dan masing-masing satu staf dari Kemenlu dan Kemenkopolhukkam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement