Selasa 26 Apr 2011 18:31 WIB
Teror Bom Paskah

Polri: Bom yang Disita Dapat Menjadi Puluhan Bom

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Johar Arif
Barang bukti yang disita polisi dari kelompok Pepi
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Barang bukti yang disita polisi dari kelompok Pepi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Polisi menggelar seluruh barang bukti terkait kelompok teror bom Pepi Fernando (P) di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/4). Menurut Kapuslabfor Mabes Polri, Brigjen Andayono, bom-bom yang disita dapat menjadi puluhan bom.

"Jika tidak tertangkap, maka akan jadi berapa puluh bom dan tentunya membahayakan," kata Kapuslabfor, Brigjen Andayono, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/4).

Ia menambahkan rangkaian bom dan berbagai bahan kimia tersebut disita dari 14 tempat kejadian perkara (TKP) yang digeledah pada 21 April 2011 lalu. Saat ini polisi masih mendalami seluruh bahan yang dapat dirakit menjadi bom.

Rangkaian bom tersebut merupakan bom yang disita dari empat paket bom buku yang ditujukan kepada koordinator Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Gories Mere, ketua Pemuda Pancasila, Yapto Suryosumarno dan musisi Ahmad Dhani. Selain itu, bom di Kota Wisata, Cibubur, bom di Puspiptek dan bom dengan berat total 150 kilogram di sepanjang saluran pipa gas di depan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang.

"Bom-bom ini bersifat daya ledaknya rendah," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar memaparkan barang-barang sitaan tersebut yaitu dua buah pipa rakitan bom berukuran 34 sentimeter dan 37 sentimeter. Selain itu, tiga tas ransel, dua ponsel, alumunium dan serbuk seberat 100 kilogram.

"Korek api gas untuk menciptakan efek ledak api untuk bom," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement