REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Kelompok Pepi Fernando, mantan wartawan infotainment dari rumah produksi Otista, merencanakan akan meledakkan bom dengan berat total sebesar 150 kilogram di dalam saluran gas di depan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang. Ia berniat merekam peristiwa ini dan menyiarkannya ke media internasional. Menurut Polri, motif dari peledakan bom tersebut murni urusan bisnis.
"Ya, itu murni urusan bisnis. Tapi kita belum mendapatkan keterlibatan media asing," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Boy Rafli Amar yang ditemui Republika di kantornya, Senin (25/4).
Boy menambahkan urusan bisnis tersebut dapat dilihat dari rencana peliputan khusus yang akan direkam Imam Firdaus (IF) atas permintaan Pepi, yang selanjutnya akan dijadikan film dokumenter. Kemudian mereka akan menjualnya ke media internasional untuk disiarkan. Pepi dan Imam sendiri telah lama akrab sejak sama-sama bekerja di rumah produksi Otista.
Boy juga menduga kelompok Pepi telah merencanakan akan melakukan serangkaian ledakan bom setelah bom di Gereja Christ Cathedral itu. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya bom yang ditemukan di rumah mertua Pepi yang berada di komplek perumahan elite di Bekasi, Perumahan Harapan Indah. "Buat apa ada bom sebanyak itu? Pasti mereka telah merencanakan bom lainnya," tegasnya.