REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Gerakan Pemuda (GP) Ansor mendeteksi munculnya potensi ancaman kekerasan di tempat ibadah kaum Kristian pada perayaan hari wafat Yesus, Jumat (22/4) dan malam Paskah, Sabtu (23/4). “Ancaman itu berupa bom,” kata Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, dalam jumpa pers Kamis (23/4). Informasi ini diperoleh dari jaringan keamanan yang menjadi mitra GP Ansor.
Dalam jumpa pers itu Nusron Wahid ditemani anak kandung Gus Dur, Yenny Wahid, dan Wakil Presiden Indonesian Cenference on Religion and Peace (ICRP) Johannes Hariyanto. Dikatakan Nusron, setelah melakukan cross check ke berbagai pihak, ternyata informasi dari jaringan keamanan yang menjadi mitra GP Ansor ini benar.
“Malah jam 11.00 tadi ditemukan bom di salah satu katredal di Serpong, Tanggerang. Jadi informasi akan adanya ancaman bom itu benar,” tegas Nusron.
Karena itu, Nusron meminta seluruh potensi banser yang dimiliki GP Ansor terlibat aktif dalam pengamanan gereja maupun katredal, khususnya di DKI Jakarta. Nusron memastikan ancaman bom itu juga menyasar daerah lain selain Ibu Kota. “Ancaman bom dilakukan sekelompok tertentu yang ingin menodai satu agama tertentu,” kata anggota DPR dari Fraksi Golkar tersebut.
Nusron menghimbau agar seluruh penganut Kristiani tetap tenang menjalankan ibadah dua hari ke depan. “Tak usah khawatir beribadah, banser dan kepolisian akan menjaga keamanan tempat ibadah masing-masing."