REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Salah seorang korban ledakan bom bunuh diri di Masjid Adzikra Mapolresta Cirebon Inspektur Satu Harsita yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon harus dirujuk ke RS Santosa Bandung, Senin.
Kepala Pelayanan, Pemasaran dan Pelanggan RS Pelabuhan Yeni Rahmawati kepada wartawan di Cirebon, Senin, mengatakan, Harsita harus dirujuk untuk penanganan lebih lanjut, karena RS Pelabuhan tidak ada dokter spesialis bedah arteri.
"Sedangkan pasien lain kondisinya sudah mulai berangsur membaik, bahkan sudah mulai dipindahkan ke ruang rawat biasa," katanya. Menurut dia, kondisi sembilan pasien korban ledakan bom bunuh diri yang dirawat di RS Pelabuhan Cirebon seluruhnya mulai membaik.
Bahkan, kata dia, korban Kasat Intel Ajun Komisaris Singgih sudah bisa pulang Senin siang. "Begitu juga halnya dengan Ajun Inspektur Satu Tata Kurniawan, yang juga sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Korban lainnya, Dedi yang semula dirawat di ruang ICU juga sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa karena kondisinya sudah mulai stabil.
Yeni mengatakan jumlah korban yang sejak awal dirawat di RS Pelabuhan, sebenarnya tersisa delapan orang. "Namun tadi siang ada lagi yang masuk satu orang atas nama Sugiarto," katanya.
Menurut dia, saat pemeriksaan di UGD pada Jumat kemarin setelah kejadian, Sugiarto tidak mengeluhkan apa pun, sehingga diperbolehkan pulang. "Tapi tadi siang sewaktu kontrol ternyata hasil foto sinar X ditemukan ada serpihan logam di bagian jari tangan dan paha. Katanya dia tidak merasakan apa pun, bahkan bengkak juga tidak," papar dia.
Namun demikian, kata Yeni, pada Senin siang sudah dilakukan operasi pengambilan serpihan bom terhadap Sugiarto.