REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan mengaku terkesan dengan kemampuan wartawan senior Alm. Rosihan Anwar (89) dalam merekam secara detail peristiwa dari zaman ke zaman yang dilakoninya.
"Kemampuan Pak Ros dalam memahami peristiwa sekaligus mendalaminya sangat langka dimiliki wartawan saat ini," kata Gubernur Heryawan mengenang kepergian Alm. Rosihan Anwar di Bandung, Kamis (14/4).
Gubernur Jabar atas nama pribadi dan pemerintah Pemprov Jabar menyampaikan duka mendalam atas wafatnya wartawan lima zaman itu. Pak Ros meninggal dunia pada usia 89 tahun, Kamis (14/4) pukul 08.15 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Media Center (MMC) Jakarta.
"Saya mengenal beliau sebagai salah satu tokoh nasional, beliau juga tokoh pers yang menjadi panutan bagi para pelaku jurnalis. Beliau merupakan wartawan lima zaman," katanya.
Menurut Heryawan, jejak langkahnya terekam dalam 21 judul buku hasil karyanya dengan ratusan artikel yang tersebar di hampir semua media nasional maupun asing. "Sangat terkesan, hingga menjelang akhir hayatnya, beliau masih aktif mengirim artikel. Sebagai bangsa, jelas merasa kehilangan beliau," kenangnya.
Keistimewaan pria bertubuh ceking itu, kata Heryawan, sangat hafal peristiwa sejarah nasional dan tokoh-tokoh di balik setiap peristiwa. Dia juga dikenal sebagai sejarawan, sastrawan, bahkan budayawan.
H. Rosihan Anwar lahir di Kubang Nan Dua, Solok, Sumatera Barat, 10 Mei 1922. Rosihan Anwar meninggalkan tiga putra, enam cucu, dan dua cicit. Rosihan memulai karier jurnalistiknya sejak berumur 20 tahun.