REPUBLIKA.CO.ID, MERAK - Sebanyak 17 kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten, tidak beroperasi karena ada yang sedang dalam perawatan dan rusak.
"Ada 17 kapal lintasan Merak-Bakauheni tidak beroperasi, hari ini (10/4) hanya 22 kapal yang beroperasi," kata Supervisi Regu III PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Hery Widarto, Ahad.
Dia menjelaskan, seluruh kapal yang tidak beroperasi itu di antaranya kapal motor penumpang (KMP) Nusa Bahagia, HM Baruna I, Dharma Ferry IX, Bahuga Pratama, dan Raja Enggano.
"Selain itu Nusa Dharma, BSP II, Nusa Mulia, Mufidah, Windu Karsa Dwitia (WKD), Royal Nusantara, Laut Teduh 2 (terbakar, masih rusak), BSP I, Mitra Nusantara, Jatra II, Bahuga Jaya, Jatra III," katanya.
Menurutnya, ada juga tiga kapal bantuan tidak beroperasi, di antaranya KMP Ganda Dewata, Ferrindo 5 dan kapal bantuan milik TNI AL Tanjung Kambani-917.
"Untuk data kendaraan dan penumpang hari ini total keseluruhan yang diseberangkan dari Pelabuhan Merak ke Bakeuheni, Lampung, sebanyak 1.343.
"Untuk trip kapal sejak pukul 00.00 sampai 16.00 WIB sebanyak 22, penumpang 1.157 orang, kendaraan roda dua 237 unit, roda empat 313 unit, bus 47 unit dan truk 746 unit," katanya.
Salah seorang petugas sentral komunikasi (Senkom) PT Marga Mandala Sakti (MMS) Deden Firmansyah mengatakan antrean panjang di jalan tol Merak sudah mencair sejak pukul 11.15 WIB.
"Sekarang kondisi tol Merak sudah tidak ada antrean lagi," katanya.