Ahad 10 Apr 2011 11:09 WIB

KPI: Film '?' Ajarkan Toleransi

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Siwi Tri Puji B
Pemutaran perdana film Tanda Tanya karya Hanung Bramantyo di Djakarta Theater.
Foto: Republika
Pemutaran perdana film Tanda Tanya karya Hanung Bramantyo di Djakarta Theater.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Keberanian mengangkat tema sensitif --khususnya agama-- di masyarakat untuk mengedukasi bagaimana membangun toleransi beragama menjadi kekuatan film '?' (Red; tanda tanya), karya sutradara Hanung Bramantyo.

"Pasalnya, tema sensitif ini  jamak ditemui di sekitar kita,tapi sedikit yang berani mengangkat," ungkap anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Dr Iswandi Syahputra dalam diskusi film '?', di kampus Undip, Tembalang, akhir pekan kemarin.

Menurut Iswandi, dalam film ini ia tak melihat Hanung ingin mengumbar kemurtadan, kekafiran, atau menebar 'virus' pluralisme beragama. Ia hanya mengajak pemirsa untuk lebih taat kepada agama dan keyakinan masing- masing.

Ia justru melihat Hanung ingin mengajak masyarakat kita yang plural ini untuk masuk ke dalam sebuah 'kamar' bernama 'toleransi'. "Dan ia memegang kunci 'kamar' tersebut," katanya.

Perkara film ini memantik kritikan pedas atau pro-kontra, menurutnya ini merupakan perbedaan penafsiran dan pemahaman bahasa gambar yang ingin disampaikan oleh sang sutradara. Baginya film '?' --secara refleksi normatif teoritik-- menegaskan fitrah manusia yang cenderung membutuhkan agama, yang direfleksikan dalam kutipan Al Quran, Ar-Ruum: 30.

Film ini juga menjelaskan bahwa sebenarnya agama merupakan refleksi dari proses sosial yang sangat mendasar yang dibahasakan dalam gambar oleh perpindahan agama tokoh Rika dan Hendra.

"Meski saya melihat Hanung sendiri tak pernah menjelaskan secara eksplisit agama itu apa dalam film ini, kecuali makna kepatuhan para tokoh atas apa yang menjadi pilihannya (agama)," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement