REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Sejumlah pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Gus Dur menemui mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al Hikam,
Depok, Jawa Barat, Jumat (8/4). "Saya hanya silaturahmi saja dengan KH Hasyim Muzadi. Sebenarnya sudah lama direncanakan, tapi baru sekarang saja bisa sowan ke beliau," kata Ketua Umum PKB Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.
Yenny datang ke kediaman Hasyim ditemani Ketua Dewan Syuro PKB Gus Dur KH Ahmad Syahid, Sekretaris Dewan Syuro Choirul Saleh Rasyid, Sekretaris Jenderal Imron Rosyadi Hamid, dan sejumlah kiai. Menurut Yenny, kedatangannya menemui Hasyim merupakan bagian dari kunjungannya ke para kiai dan pesantren di berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya.
KH Ahmad Syahid menambahkan, kunjungan jajaran PKB Gus Dur ke para kiai, termasuk KH Hasyim Muzadi, selain bersilaturahmi juga untuk meminta nasihat sebagai bekal mereka dalam berkhidmat demi kemaslahatan umat. "Ya ekonomi, sosial, politik dan lainnya. Kita minta nasihat Kiai Hasyim dalam berkhidmat pada masyarakat. Apalagi, keadaan masyarakat seperti ini," katanya.
Menurut Ahmad Syahid, Hasyim merupakan sosok kiai yang bisa diajak berdiskusi mencari solusi terbaik dalam menciptakan masyarakat aman dan damai di Indonesia. Pada kesempatan itu Ahmad Syahid mengaku meminta masukan dari Hasyim mengenai alternatif nama yang cocok bagi partai yang dipimpin puteri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut. "Kita juga meminta nama untuk PKB Gus Dur pimpinan Yenny Wahid pada Kiai Hasyim," katanya.
Tapi, katanya, Hasyim menyarankan agar mereka juga meminta saran pada KH Muchit Muzadi, salah seorang kiai sepuh NU yang juga kakak kandung Hasyim. "Harapannya, agar sesuai dengan ruh pendiri NU 'almaghfurlah' KH Hasyim Asy'ari," kata Ahmad Syahid.
Sementara itu, Hasyim Muzadi tidak banyak berkomentar ketika ditanya soal kedatangan rombongan PKB Gus Dur. "Saya hanya tuan rumah dan menyambut dengan baik kehadiran tamu," katanya.