Selasa 05 Apr 2011 18:15 WIB

Pram: Padamkan Api di Cilacap yang Serius Dong! Jangan Cuma Muncul di Koran Saja

Kilang Pertaminan Cilacap kebakaran.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Kilang Pertaminan Cilacap kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mendesak pemerintah dan PT Pertamina segera melakukan penanganan serius serta bersungguh-sungguh memadamkan kebakaran tangki Bahan Bakar Minyak di unit pengolahan IV Cilacap Jawa tengah.

"Seharusnya pemerintah dalam hal ini PT Pertamina segera melakukan penanganan serius, tidak terjebak kepada upaya-upaya sekedar seremonial, seperti menggunakan pakaian pemadam kebakaran dan kemudian masuk koran tidak terlalu penting," kata Pramono Anung di Gedung DPR Senayan, Jakarta, saat ditanya soal kebakaran tangki BBM di unit pengolahan Cilacap.

Tangki BBM Unit pengolahan IV Cilacap mengalami kebakaran sejak Jumat (2/4) dan hingga saat ini belum juga berhasil di padamkan. Hingga saat ini sudah ada tiga tangki BBM yang terbakar dan dikhawatirkan akan terus merembet ke tangki-tangki lainnya.

"Yang penting adalah bagaimana bersungguh-sungguh melakukan hal-hal yang bisa segera memadamkan api," kata Pramono. Pramono menilai penanganan yang dilakukan saat ini belum dilakukan dengan maksimal. Pramono menjelaskan, kalau sebuah kilang minyak terbakar meledak, artinya ada usaha preventif untuk mengamankan kilang yang lain.

"Saya melihat begitu kilang yang satu meledak, tidak ada upaya untuk mencegah kilang yang lainnya," katanya.  Pramono mengaku sangat mengetahui persoalan seperti ini karena dirinya memang menekuni bidang yang sama.

Pramono mengatakan, antara kilang yang satu dengan kilang yang lain saling berhubungan. Karena itu, tambahnya, begitu yang satu mengalami kenaikan tekanan temperatur dan sebagainya, pasti yang lain juga mengalami hal yang sama.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, meski terjadi kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, namun dipastikan pasokan BBM di wilayah tersebut tidak akan terganggu.

Terkait hal itu, dia mengatakan, masyarakat Jawa Tengah diimbau untuk tidak panik karena persediaan BBM masih mencukupi kebutuhan. Dalam hal ini, kata dia, stok premium masih sebanyak 90 ribu kiloliter untuk persediaan selama 33 hari dan solar sebanyak 103 kiloliter untuk 40 hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement