REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Fraksi Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar menegaskan, pihaknya mendukung pertemuan konsultasi dalam membahas kembali proses pembangunan gedung baru DPR. Hasrul menyambut baik Badan Musyawarah (Bamus) DPR yang menyetujui pertemuan konsultasi antara pimpinan DPR, perwakilan fraksi, dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).
Hasrul menegaskan, PPP merupakan salah satu fraksi yang mengajukan usulan itu di Bamus. "Sudah kami ajukan tadi dalam rapat Bamus, bahkan kami usulkan bawa saja ke Rapat Paripurna, bila perlu voting sekalian," kata Hasrul usai rapat Bamus, Kamis (31/3). Menurut dia, fraksi lain yang mengajukan usulan serupa adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Gerindra.
Hasrul menegaskan, PPP sebenarnya sudah lama menolak pembangunan gedung baru DPR itu. Menurut dia, anggota DPR seharusnya lebih mementingkan kesejahteraan rakyat ketimbang membangun gedung baru DPR. "Gedung yang lama masih bisa digunakan, kenapa harus membangun gedung baru," ujar Hasrul menegaskan.
Terkait kesepakatan Bamus yang menggelar rapat konsultasi, Hasrul berharap rapat konsultasi itu secepatnya dilaksanalan. Dia berharap, semua fraksi bisa memiliki pandangan sama, yakni menolak pembangunan gedung baru DPR. Meskipun harus dibangun, maka gedung harus sesederhana mungkin dan tidak bersifat eksklusif.
Hal senada disampaikan anggota Fraksi PKB Abdul Kadir Karding. Dia menegaskan tidak masalah jika ada pembatalan gedung baru DPR kalau sudah menjadi kesepakatan bersama dan mengakomodasi aspirasi publik. "Yang penting aspirasi publik harus diakomodir," kata Karding.
Dia menambahkan, "Kita rapat saja lagi, faktanya banyak fraksi yang menolak," kata Karding. Beberapa saat sebelumnya, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menegaskan, rapat Bamus sudah menyepakati bahwa segera dilakukan rapat konsultasi untuk membahas kembali usulan pembangunan gedung baru DPR. Rapat akan digelar sebelum reses.