REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Wakil Ketua DPR, Pramono Anung mengatakan dunia politik saat ini tidak dapat dilepaskan dari pemanfaatan media, termasuk pemanfaatan internet yang berkonvergensi dengan media. "Pemanfaatan internet yang berkonvergensi dengan media lama, seperti surat kabar, radio, dan televisi, ditambah media jejaring sosial berdampak pada dinamika politik banyak negara," katanya di Semarang, Selasa.
Usai kuliah umum bertema "Manajemen Komunikasi Politik di Era Konvergensi" di Universitas Diponegoro Semarang itu, ia mencontohkan lengsernya Presiden Mesir, Hosni Mubarak yang berawal dari "facebook" dan "twitter". Menurut dia, protes yang bermula dari "facebook" dan "twitter" itu membuat lebih dari satu juta pemuda, mahasiswa, pengacara, jurnalis, pengusaha, dan politikus kemudian berkumpul di pusat Kota Kairo, Mesir."Apa yang terjadi itu merupakan pergerakan yang tak terlihat, sebuah perlawanan dari dunia maya yang menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur, dan akhirnya berhasil melengserkannya," katanya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat, kata pria kelahiran Kediri, 11 Juni 1963 itu, tidak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap seluruh proses kehidupan.Demikian halnya dengan komunikasi politik, Pramono mengatakan komunikasi politik di era industri citra menjadi sangat dinamis dalam pengemasan secara personal maupun organisasional dalam proses politik.
Ia mencontohkan ajang debat antarcalon pejabat, mulai dari tingkat pusat hingga daerah yang semakin menjelaskan pentingnya politik pencitraan dengan menampilkan wajah ramah dan senyum kemenangan kepada penonton.Dalam kondisi itu, kata dia, politisi seakan lebih menyukai retorika dibandingkan karya, lebih suka "fashion" daripada "vision", dan lebih suka tampil di media dengan membuat sensasi berita.
Pramono mengingatkan, sifat alamiah perkembangan teknologi selalu memiliki dua sisi, yakni positif dan negatif sehingga selain optimalisasi sisi positif, antisipasi sisi negatif konvergensi media perlu dikedepankan.