REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Penyebaran penyakit tuberkulosis di Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan, karena dalam satu menit bertambah satu penderita baru, dan setiap empat menit satu orang meninggal. "Indonesia saat ini merupakan negara pemasok di urutan lima dunia untuk penyakit ini. Dulu bahkan pernah masuk peringkat dua dunia setelah Cina," kata Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kasdiyani saat melakukan aksi simpatik di Sleman, Kamis (24/3).
Menurut dia, aksi simpatik berupa bagi-bagi bunga dan 'leaflet' imbauan pola hidup sehat ini dalam rangka peringatan Hari Tuberkulosis se Dunia. "Kami merasa kesadaran masyarakat terhadap bahaya tuberkulosis masih rendah, sehingga perlu sosialisasi yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," katanya.
Ia mengatakan penyakit tuberkulosis merupakan ancaman serius, karena sepertiga penduduk dunia terkontaminasi tuberkulosis. "Dalam kampanye simpatik ini kami mengajak masyarakat untuk menyebarluaskan kewaspadaan terhadap tuberkulosis. Selain itu, bagi warga yang sudah terkena penyakit ini, bisa mendapatkan pengobatan gratis di seluruh rumah sakit maupun puskesmas," katanya.
Aksi simpati membagikan bunga ini dilakukan di kantor Pemerintah Kabupaten Sleman dengan sasaran para pejabat di insatansi pemerintah daerah tersebut. Sebelumnya, PPTI Sleman membagikannya kepada para pengguna jalan di simpang empat Denggung, Jalan Magelang dan beberapa ruas jalan di Kabupaten Sleman.