Kamis 24 Mar 2011 16:18 WIB

Emil Salim: Transportasi Pemersatu Bangsa

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pakar ekonomi Emil Salim menegaskan, transportasi harus ditempatkan dalam prioritas utama pada pembangunan di Indonesia. Dalam negara maritim seperti Indonesia, transportasi bukan hanya meningkatkan konektivitas, tapi menjadi alat pemersatu bangsa.

Hal itu dikatakan Emil ketika menjadi panelis pada Seminar Nasional 'Pembangunan Infrastruktur Transportasi' yang digelar DPP PDIP di Gedung DPR, Kamis (24/3). Acara itu juga dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua MPR Taufiq Kiemas. Panelis lainnya adalah Ketua Mahkamah Konstitusi M Mahfud MD dan Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto.

"Indonesia ini negara kepulauan, transportasi menjadi alat pemersatu," ujar Emil. Dia mengatakan, panjang Sabang-Merauke setara dengan London-Kairo. Dari London ke Kairo itu melawati berbagai negara dan bangsa. Di Indonesia, sepanjang Sabang hingga Merauke ini masih dalam satu negara.

Oleh karenanya, Emil menegaskan, Indonesia jangan melakukan pembangunan ala Jawa karena Indonesia ini tidak hanya Jawa saja. Artinya, kata dia, harus benar-benar disadari bahwa prioritas pembangunan transportasi bukanlah jalan raya, melainkan transportasi antarpulau. Lagi pula, pembangunan di Jawa sudah melewati ambang batas daya dukung alam.

Untuk mendukung konektivitas antarpulau itu, kata Emil, ada dua hal yang bisa dilakukan, yakni membangun jembatan antarpulau atau membangun transportasi penyebrangan antarpulau. Oleh karenanya, selain membangun jalan, pemerintah juga berupaya membangun pelabuhan-pelabuhan, khususnya di wilayah timur. "Pelabuhan itu pintu masuk pembangunan," ujar Emil.

Dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur itu jangan menggunakan pertimbangan ekonomi saja. Emil mengingatkan, Deandels membangun jalan dari Anyer hingga Panarukan itu di tengah-tengah hutan. "Penduduk menyusul perdagangan, perdagangan menyusul transportasi," ujar Emil.

Menurut anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini, transportasi adalah wahana konektivitas untuk membangun daya saing. Dalam paparannya, Emil sempat menyinggung terhambatnya transportasi dari Merak ke Bakauheni. Seharusnya, kata dia, intensitas penyebrangan laut terus ditingkatkan. Contoh lain di Maluku, ujar Emil, yang terpenting bukanlah jalan, melainkan penyebrangan laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement