REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- 11 orang dokter spesialis dari berbagai divisi di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya dikerahkan menangani Muhammad Pandhu Firmansyah. Ia adalah bayi berusia lima bulan penderita cleft tessier hydrocephalus myelemeningocele atau kerusakan pada bagian wajah.
Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya, Dr Joni Wahyuhadi di Surabaya, Senin (9/12), mengatakan penanganan akan dilakukan maksimal secara bertahap. Mulai gizi oleh spesialis anak kemudian perencanaan bedah syaraf hingga bedah plastik.
"Kami akan berupaya maksimal menangani Pandhu. Kami melibatkan para dokter ahli bedah plastik, bedah syaraf dan dua dokter khusus memonitor tumbuh kembang anak," ujarnya.
Menurut dia, tahapan penanganan Pandhu adalah pemasangan selang yang dilakukan oleh dokter bedah syaraf untuk mengurangi tekanan kadar air di otaknya. "Kalau nanti sudah stabil, barulah dilakukan rekontruksi (bedah plastik) di bagian sumbing wajah yang harus dipersempit. Ini dikerjakan satu bulan sampai dua bulan ke depan," ucapnya.
Joni mengemukakan, penanganan Pandhu ini akan akan dilakukan sampai usia 17 tahun. Termasuk sejumlah rekontruksi wajah juga terus dilakukan.
Pada kesempatan tersebut, ia mempersilakan Dina Oktavia (21) yang ibu kandung Padhu agar sewaktu-waktu bisa konsultasi tentang gizi dan tumbuh kembang bayinya dengan dua dokter ahli tumbuh kembang anak, yakni dr Mira dan dr Nur Aisyah.
Dina berterima kasih kepada RSUD Dr Soetomo yang akan menangani anaknya dan meminta doa agar operasi anaknya berjalan lancar. "Saya berterima kasih kepada semua dokter yang menangani. Saya juga mohon doanya untuk anak saya supaya diberikan kelancaran operasi yang akan dijalani," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika