Selasa 25 Feb 2020 16:04 WIB

Ribuan Warga Karawang Mengungsi ke 9 Titik Pengungsian

Banjir merendam sejumlah wilayah di Karawang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
ilustrasi banjir
Foto: pexels
ilustrasi banjir

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Banjir, menerjang delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang pada Ahad, (23/2). Menurut Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman, delapan kecamatan yang diterjang banjir tersebut adalah Kecamatan Kutawaluya, Kecamatan Jayakerta, Kecamatan Cilebar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Ciampel.

 "Kami terus meng up date data korban yang ditimbulkan akibat banjir. Korban sendiri, saat ini mengungsi ke sembilan titik pengungsian di Desa Rengasdengklok Selatan, Rengasdengklok Utara dan Desa Kertasar," ujar Budi kepada wartawan, Selasa (25/2).

Budi menjelaskan, banjir tersebut diakibatkan oleh hujan intensitas tinggi. Serta, adanya luapan sungai Cidawolong. Adapun, korban tersebut adalah di Kecamatan Kutawaluya Desa Kutagandok sebanyak 64 unit rumah terendam 85 kepala keluarga (KK)/302 Jiwa. Permukiman Warga, terendam dengan tinggi muka air (TMA) 50-120 Cm.

Kemudian, kata dia, di Desa Sampalan sebanyak 48 Unit Rumah Terendam 48 KK/203 Jiwa dan Permukiman Warga terendam dengan  TMA 40 Cm. Untuk Desa Waluya, sebanyak 30 Unit Rumah Terendam 32 KK/115 Jiwa. Permukiman Warga terendam dengan  TMA 40 Cm 

Di Kecamatan Jayakera, kata dia, banjir terjadi di beberapa desa. Yakni, Desa Medangasem sebanyak 379 Unit Rumah Terendam dengan korban 303 KK/1.043 Jiwa.

"Permukiman warga terendam dengan  tinggi 30-60 Cm," katanya.

Selain itu, menurutnya, di Desa Medangasem sebanyak 60 Unit Rumah Terendam dengan korban 82 KK atau sebanyak 258 Jiwa. Di desa ini, permukiman warga terendam sekitar 30 Cm 

 Di Kecamatan Cilebar, kata dia, banjir di Desa Pusakajaya Selatan menyebabkan 149 Unit Rumah Terendam. Korbannya, sebanyak 203 KK atau 557 Jiwa. Permukiman Warga terendam dengan tinggi 10-30 Cm. Di Desa Mekarpohaci sebanyak 71 Unit Rumah Terendam dengan korban 48 KK atau 121 Jiwa. Dengan permukiman warga yang terendam sekitar 10-100 Cm. 

"Masih di Kecamatan Cilebar, tepatnya di Desa Kertamukti ada 7 Unit sekolah yang terkena banjir," katanya. 

Untuk Kecamatan Telukjambe Barat, kata dia, banjir terjadi di Desa Karangligar. Yakni, sebanyak 44 Unit Rumah Terendam dengan korban 45 KK atau 165 Jiwa.  Permukiman Warga terendam dengan  ketinggian 20-50 Cm.

Untuk Kecamatan Rengasdengklok, kata dia, di Desa Kertasari korban banjir mencapai 1.863 KK atau sebanyak 6.888 Jiwa. "Jumlah pengungsinya 297 Jiwa," katanya. 

Di Desa Kertasari, kata dia, korban banjir mencapai 2.745 KK atau sebanyak 8.306 Jiwa.

"Jumlah pengungsi di Desa Kertasari Kecamatan Rengasdeklok ini cukup banyak mencapai 1.396 Jiwa," katanya.

Sementara di Kecamatan Tegalwaru, kata dia, banjir terjadi di Desa Kutalanggeng yang menyebabkan 4 Unit Rumah Terendam dengan korban 4 KK atau 13 Jiwa. Permukiman dilokasi tersebut, terendam dengan ketinggian 30-50 Cm.

Banjir pun, kata dia, terjadi di Kecamatan Pangkalan. Yakni, di Desa Tamanmekar sebanyak 75 Unit Rumah Terendam dengan jumlah korban 75 KK atau 283 Jiwa. Tinggi permukiman warga yant terendam sekitar 30-200 Cm.

Di Desa Ciptasari, kata dia, rumah yang terendam sebanyak 15 unit dengan korban 20 KK atau sebanyak 70 Jiwa. Permukiman warga, terendam dengan  tinggi 30-100 Cm.

Terakhir, kata dia, banjir di Kecamatan Ciampel terjadi di Desa Mulyasejati sebanyak 28 unit rumah terendam dengan korban 28 KK atau 74 Jiwa. Permukiman warga, terendam dengan  ketinggian 100 Cm 

"Banjir di Karawang, alhamdulillah tak ada korban jiwa," katanya.

Budi mengatakan, BPBD telah melakukan berbagai upaya untuk membantu korban banjir. Yakni, BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Karawang. 

"BPBD Kabupaten Karawang Membuka Dapur Umum di 2 titik bersama Dinas Sosial," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement