REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Meski muncul kabar ada kekurangan debit air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling dan Cirata yang terletak di Jawa Barat, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan kondisi kelistrikan di Jawa dan Bali dalam kondisi aman.
Demikian disampaikan oleh Direktur Operasional PLN Jawa-Bali, I Gusti Ngurah Adyana, kepada Republika di Jakarta, Senin (21/3).
"Tidak ada krisis listrik.Ada kehilangan daya 1.300 megawatt (MW), tapi kita sudah menyiapkan cadangan (listrik) dari pembangkit-pembangkit lainnya," tegas Adyana.
Dia menambahkan, PLN kini menggunakan minyak solar untuk menggantikan air sebagai pasokan pembangkit listrik. Meski untuk itu perusahaan setrum pelat merah ini harus merogoh kocek milyaran rupiah per hari. "Biaya untuk menggantikan air dengan minyak itu sebesar Rp 8 miliar per hari," ungkap Adyana.
Kerugian sebesar Rp 8 miliar tersebut merupakan perhitungan dari produksi listrik per jam 1.000 MW dikalikan empat jam operasi (pukul 18.00-22.00 WIB) dikalikan biaya per Kwh jika menggunakan minyak yaitu sebesar Rp 2.000 per kWh.