REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai membuka pendaftaran calon anggota legislatif (Caleg) untuk Pemilihan Umum 2014. "Pendaftaran caleg dibuka sampai akhir 2011. Nanti pada 2012 daftar caleg akan kita umumkan," kata Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (16/3).
Pembukaan pendaftaran caleg pada 2011 merupakan salah satu keputusan Musyawarah Kerja Nasional PKB yang berlangsung 15-16 Maret. Menurut Helmy, PKB sengaja lebih dini membuka pendaftaran caleg sebagai bagian dari proses percepatan pendewasaan politik. "Kita mengundang seluruh kalangan, siapapun, yang ingin menjadikan PKB sebagai medan perjuangan untuk mendaftar sebagai caleg," kata Helmy yang juga Ketua Panitia Pengarah Mukernas PKB.
Mukernas PKB juga memutuskan percepatan penataan kelembagaan PKB hingga tingkat desa, menargetkan sedikitnya satu juta kader penggerak desa sampai akhir 2011, serta menargetkan perolehan 100 kursi di DPR pada Pemilu 2014. Ketua DPP PKB M Hanif Dhakiri menyatakan, target 100 kursi DPR merupakan target terukur yang bisa diraih dengan kerja keras.
"Target ini cukup menantang bagi kader-kader PKB dengan mempertimbangkan daya dukung PKB yang dari hari ke hari terus menguat," kata Hanif.
Dikatakannya, jika melihat perolehan PKB pada Pemilu 2014 yang hanya 28 kursi DPR, target 100 kursi memang terlihat jauh. "Tapi kalau kita lihat perolehan suara PKB per daerah pemilihan, target ini sangat rasional," katanya.
Dikatakannya, di banyak dapil, kegagalan PKB meraih kursi atau menambah perolehan kursi karena kekurangan suara yang sebenarnya tidak tidak terlalu signifikan. "Misalnya, sebenarnya kita bisa memperoleh dua kursi di Papua, tetapi akhirnya cuma dapat satu kursi karena kalah dalam sengketa di Mahkamah Konstitusi," katanya.
Untuk meningkatkan perolehan suara, lanjut Hanif, salah satu strategi yang dijalankan PKB adalah membangun basis-basis pemilih baru, selain memelihara basis pemilih lama. "Kami akan membuka basis baru dengan sasaran pemilih pemula, perempuan, dan kelompok masyarakat strategis di akar rumput seperti kelompok adat dan kelompok agama," katanya.